BATAM TERKINI
Buang Sampah di Makam Disebut Penghinaan, Jefry: Jika Ketahuan Langsung Tangkap!
Anggota Komisi III DPRD Batam, Jefry Simanjuntak menilai sampah yang dibuang sembarangan di TPU Taman Langgeng Sei Panas Batam dinilai penghinaan.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Jefry Simanjuntak menilai sampah yang dibuang secara sembarangan di TPU Taman Langgeng Sei Panas Batam dinilai sebagai penghinaan.
Lurah Sungai Panas diminta turun ke lokasi dan segera mengumpulkan perangkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) setempat.
Kesadaran masyarakat agar tak buang sampah sembarangan masih kurang.
Perangkat RT RW harus mengambil tindakan, warga buang sampah sembarangan langsung ditindaklanjuti.
"Warga buang sampah sembarangan langsung ditangkap. Jangan sampai di atas pemakaman jadi tempat buang sampah. Tak boleh itu dan udah luar biasa. Termasuk penghinaan itu," ujar Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Jefry Simanjuntak, Selasa (14/8/2019).
Jefry melanjutkan persoalan ini harus segera diselesaikan.
• Camat Batam Kota Kerahkan Kelurahan Bersama Warga Gotong Royong di TPU Sungai Langgeng
• Camat Batam Kota Ikut Bersihkan TPU Sei Panas Bersama Warga, Ingatkan Soal Perda Sampah
• Kasur Bekas hingga Pampers, Sampah Rumah Tangga Berserakan di TPU Sei Panas Batam
• VIRAL! Postingan Sampah di TPU Sei Panas Batam Bikin Heboh, Ini Tindakan Warga
Harusnya disediakan fasilitas lahan yang bisa dibuat sebagai tempat sampah.
"Diambil keputusan yang tak bisa diganggu gugat warga lagi," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebagian Tempat Pemakaman Umum (TPU) Taman Langgeng, Sungai Panas dipenuhi sampah rumah tangga.
Seperti kasur bekas, pempers, plastik bekas, dan sebagainya.
Sampah ini terlihat menumpuk saat memasuki area pemakaman.
Di pinggir jalan pemakaman terdapat bekas bakar daun dan kayu kering.
Petugas Keamanan (Bagian Patroli) TPU Taman Langgeng Khaidir mengatakan sering mengingatkan warga setempat agar tidak membuang sampah di sekitar pemakaman.
Tetapi peringatan tersebut tidak diindahkan bahkan dirinya mendapatkan ancaman dan intimidasi dari warga setempat.
"Tadi siang aja saya membuat surat pernyataan damai dengan warga yang disaksikan dari Polsek Batam Kota dan yayasan. Bahwasanya sampah sudah bersih padahal masih ada. Tapi saya sendirian. Saya tandatangai ajalah," kata Khaidir di TPU Taman Langgeng.
Ia mengatakan, sudah sering mengajak warga untuk bergotong royong membersihkan area pemakaman. Namun, ajakan tersebut tidak mendapatkan respons yang positif.
"Mereka intimidasi saya karena saya publis persoalan ini ke publik. Karena mereka was-was bakalan digusur oleh pemerintah," katanya. (tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi)