WISATA SINGAPURA
Cegah Pencucian Uang Transaksi Ilegal, Bank Sentral Singapura Tingkatkan Keamanan
Bank Sentral Singapura meningkatkan keamanan demi mencegah pencucian uang di Singapura. Diketahi pula banyak perusahaan cangkang yang melakukannya.
TRIBUNBATAM.id - Menanggapi maraknya perusahaan cangkang, Singapura mengaku siap memerangi pencucian uang.
Bank Sentral Singapura diketahui meningkatkan keamanan demi mencegah pencucian uang di Singapura yang kebanyakan menyembunyikan transaksi ilegal.
Bahkan, Bank Sentral Singapura telah menutup beberapa rekening perusahaan onshore yang dicurigai melakukan pencucian uang.
• Prediksi Pertumbuhan Ekonomi, Singapura Pangkas Nilai Proyeksi Dekati 0 Persen
• Jadi Apartemen Tertinggi di Singapura, Begini Pesona Wallich Residence
• Triatlon IronMan 70.3 di Bintan Diserbu Wiswan Singapura, Australia, Japan, India, Amerika Serikat
• Transit di Singapura? Ikuti 4 Panduan Ini Agar Waktu Luang Lebih Menyenangkan
• Investasi Hotel di Singapura Meningkat, Total Transaksi Capai Rp 10,49 triliun
Kepala bagian anti pencucian uang di departemen otoritas keuangan Singapura, Valerie Tay mengungkapkan beberapa bank telah menutup rekening-rekening perusahaan onshore yang dicurigai.
"Ketika kami meneliti lebih dalam pada resiko adanya kegjatan illegal. kami menyadari bahwa sementara ini mungkin para penjahat masih menggunakan perusahaan offshore, sebenarnya mereka telah beralih menggunakan perusahaan onshore untuk menghindari kecurigaan" tutur Valerie.
Singapura mulai khawatir, karena modus kejahatan dunia keuangan bergeser untuk menghindari deteksi dan bila pihak otoritas tidak waspada, para penjahat bisa menemukan jalan yang tepat untuk melakukan kejahatan.
Posisi Singapura sebagai salah satu pusat keuangan terkemuka di dunia dan pusat perdagangan membuatnya sangat rentan terhadap pencucian uang karena arus ekonomi yang kencang.
Secara tradisional, pencuci uang dan penghindar pajak menggunakan perusahaan cangkang tipe offshore di seluruh dunia.
Tetapi relatif mudahnya memulai bisnis di Singapura membuatnya berpotensi lebih rentan terhadap penyalahgunaan perusahaan cangkang, yang sebaliknya memiliki banyak tujuan yang sah.
Singapura Prediksi Nilai Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dekati 0
Setelah Singapura memasuki pertumbuhan ekonomi terburuk di kuartal kedua 2019 pada 10 tahun terakhir, pemerintah Singapura kian pesimis.
Hal ini berdampak pada prediksi nilai proyeksi pertumbuhan ekonomi di Singapura yang semakin menurun hingga mendekati nol persen.
Mengutip dari Bloomberg, Selasa (13/8/2019), pemangkasan prediksi nilai proyeksi pertumbuhan ekonomi di Singapura terjadi karena semakin meningkatnya ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat yang memberikan dampak pada perekonomian negara tersebut.
Perekonomian Singapurs diprediksi bakal tumbuh di kisaran 0 persen hingga 1 persen tahun ini, lebih rendah dibanding proyeksi sebelumnya yang berada di kisaran 1,5 persen hingga 2,5 persen.
Kementerian Perdagangan dan Industri setempat mengatakan, realisasi pertumbuhan ekonomi diprediksi bakal berada di titik tengah kisaran tersebut.