Facebook Mengakui 'Nguping' Percakapan Pengguna Messenger
Facebook lagi-lagi membuat pengakuan yang membuat penggunanya mengernyitkan dahi.
"Facebook meminta TaskUs untuk menyetop pekerjaan lebih dari seminggu lalu," ujar salah satu perwakilan TaskUs, dikutip dari Bloomberg.
Isu ini sejatinya pernah merebak saat kasus Cambridge Analytica terkuak awal 2018 lalu.
Tapi, CEO Facebook, Mark Zuckerberg sempat membantahnya.
"Anda membicarakan tentang teori konspirasi yang berkembang saat ini bahwa kami mendengarkan mikrofon Anda lalu menggunakannya untuk iklan. Kami tidak melakukan itu," bantah Zuckerberg di hadapan Kongres AS pada April 2018 lalu, dilansir dari Phone Arena, Kamis (15/8/2019).
Facebook memang telah merevisi kebijakan data penggunanya tahun lalu. Tujuannya, agar pengguna bisa lebih memahami kebijakan Facebook.
Tapi, dalam revisi itu tidak disebutkan tentang pesan suara yang dianalisa dan dicatat oleh manusia.
Kalimat yang tertera di kebijakan baru tersebut hanya menyebut bahwa Facebook akan mengumpulkan "konten, komunikasi dan informasi lain yang diberikan" ketika pengguna "(mengirim) pesan atau berkomunikasi dengan lainnya".