Pesawat Tempur Rusia Lindungi Pesawat Menteri Pertahanan yang Dibayangi F-18 NATO, Ini Videonya
Rusia mengklaim jet tempur mereka mengusir pesawat tempur NATO dari pesawat yang mengangkut Menteri Pertahanan Sergey Shoigu dan tertangkap kamera.
TRIBUNBATAM.id - Rusia mengklaim jet tempur mereka mengusir pesawat tempur NATO dari pesawat yang mengangkut Menteri Pertahanan Sergey Shoigu dan tertangkap kamera.
Dua jet tempur Sukhoi Su-27 mengawal pesawat Shoigu yang kembali ke Moskwa dari perjalanan dinas Kaliningrad ketika dibuntuti oleh pesawat F-18.
Dilansir TASS via Newsweek Selasa (13/8/2019), video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan Su-27 merapat dari sisi kiri mendekati F/A-18 Hornet Spanyol.
• Catat Yaa, Shopee Gelar 9.9 Shopping Day, Ada Beragam Promo Mulai Gratis Ongkir hingga Cashback
• Uniqlo Buka 3 Toko Baru di Batam, Jakarta dan Bekasi, Ini Targetnya
• KPR BCA Capai Rp 90,7 Triliun di Semester I 2019
• Utang Luar Negeri RI Naik 10,1% Menjadi US$ 391,8 Miliar, Begini Rinciannya

Video kedua yang dirilis Kremlin memperlihatkan upaya yang sama dari sisi pesawat menteri pertahanan.
Adapun dalam pernyataan tertulis yang dikirim, NATO menerangkan bahwa pesawat itu dikawal satu jet tempur ketika melewati Baltik pada Selasa waktu setempat.
Misi Kebijakan Udara organisasi kerja sama Atlantik Utara itu berusaha mengidentifikasi pesawat Rusia tersebut karena mendekati wilayah udara mereka.
"Begitu selesai melakukan identifikasi, pesawat kami segera kembali ke pangkalan.
Kami sama sekali tidak tahu siapa yang berada di pesawat," ujar NATO
Gambar dari nomor dan simbol yang ditemukan di F/A-18 Hornet bisa dicari secara daring, dan menunjukkan jet tempur itu bermarkas di Siauliai, Lithuania.
Pesawat tersebut merupakan bagian dari angkatan udara Spanyol yang ditempatkan dalam misi untuk mengawal wilayah udara di sekitar Estonia, Latvia, dan Lithuania.
NATO dilaporkan kadang menggelar latihan di Baltik dan menuai kecaman Rusia.
Mereka mengeluhkan kehadiran negara seperti Spanyol di negara yang berbatasan dengan mereka.

Pencegatan bukanlah hal baru di kawasan itu setelah Inggris mengirim Eurofighter Typhoons untuk mengawal pesawat pengebom, transportasi, hingga jet tempur.
Sementara Juni lalu, Moskwa mengklaim jet tempur mereka mencegat RC-135 milik Amerika Serikat (AS) maupun pesawat pengintai Gulfstream Swedia di Baltik.
Berbagai aksi pencegatan itu terjadi sejak 2014, ketika Negeri "Beruang Merah" mencaplok Crimea dari Ukraina setelah krisis politik yang terjadi di sana.
Sebelumnya jet tempur Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) juga diusir jet tempur Rusia
Dalam video yang beredar, awalnya jet tempur NATO F-15 terbang di dekat sebuah pesawat dan kemudian mengeluarkan dengungan.
Diwartakan Daily Mirror Kamis (31/1/2019), tidak jelas kapan dan di mana rekaman tersebut diambil dengan dugaan berasal dari pesawat Ilyushin.
Dikatakan jet tempur buatan Amerika Serikat (AS) itu terbang di atas pesawat Ilyushin yang saat itu tengah mengangkut pejabat tinggi negara.
Setelah itu jet tempur Sukhoi Su-27 datang di sebelah kiri Ilyushin, dan mulai menempel pesawat tempur NATO tersebut.
Su-27 itu lalu memaksa F-15 untuk menjauh dari Ilyushin dalam manuver yang disebut brilian namun sangat berbahaya tersebut.
Video itu juga menyatakan bagaimana pilot F-15 yang tidak disebutkan dari negara mana dia berasal melakukan keputusan bagus dengan terbang menjauh.
"Jet tempur taktis bermesin ganda F-15 itu datang dan mendekat sejauh beberapa meter dari pesawat Kremlin," demikian klaim dalam video itu.
Netizen yang mengomentari video berdurasi 40 detik itu mengatakan, manuver Su-27 tersebut terjadi di kawasan Laut Baltik.
Video tersebut muncul setelah Pentagon mengeluarkan keterangan resmi bahwa jet tempur Rusia melakukan manuver berbahaya terhadap pesawat militernya.
Juru bicara Kapten Pamela Kunze dikutip CBS menuturkan pesawat pengintai Angkatan Laut EP-3 Aries ditempel dalam manuver berbahaya di Laut Hitam.
Dalam pernyataan Kunze, Su-27 Rusia datang dan mendekat hingga 1,5 meter ke EP-3 dan berlangsung selama dua jam 40 menit.
"Militer Rusia memang berhak terbang di perairan internasional.
Namun mereka harus berperilaku sesuai standar untuk menghindari insiden tak diperlukan," kecam Kunze.
Ini videonya: