HUMAN INTEREST
Merdeka Ala Suparno, Petugas Kebersihan di Batam: Jika Kota Bersih Berarti Merdeka dari Sampah
Jika banyak yang memperingati HUT RI dengan mengikuti upacara bendera, namun berbeda dengan Suparno, seorang petugas kebersihan di Kota Batam.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Ada banyak cara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus.
Jika banyak yang memperingati HUT RI dengan mengikuti upacara bendera, namun berbeda dengan Suparno, seorang petugas kebersihan di Kota Batam.
Di saat orang bersiap upacara, pria ini justru berjibaku memungut sampah di sejumlah titik di Batam.
Jika pejuang terdahulu memegang senjata untuk melawan kolonial penjajah, berbeda dengan Suparno.
Suparno melengkapi dirinya dengan sapu lidi, sekop dan kantong plastik.
Dia berperang melawan sampah-sampah yang bertaburan di sejumlah titik.
• Sukses Kibarkan Bendera Merah Putih saat HUT RI, Paskibra Disambut Tepukan Bergemuruh
• Biodata Salma El Mutafaqqiha, Pembawa Baku Upacara HUT RI ke 74 di Istana Negara
• Promo HUT RI ke-74, KFC Bagikan Es Krim Sundae Gratis Khusus Hari Ini, 17 Agustus
Ditemui di atas fly over atau jembatan layang Laluan Madani Batam, pria empat anak ini sedang memegang ketiga alat perangnya.
Ia melawan pasir-pasir yang bertaburan di atas jembatan itu.
"Arti kemerdekaan itu bukan hanya di lapangan upacara. Tapi membersihkan sampah-sampah juga adalah bagian dari kemerdekaan. Jika bersih kota kita, maka arti sesungguhnya kemerdekaan adalah iya itu. Merdeka dari sampah-sampah," katanya ketika ditemui di atas jembatan kepada Tribunbatam.id
Sampah-sampah dan pasir peninggalan pipa air ATB yang bocor beberapa waktu lalu, disapu lalu dimasukan ke dalam plastik kemudian dipindahkan ke tempat sampah.
Suparno sendiri yang sudah tujuh tahun berperan sebagai petugas kebersihan, tidak merasa keberatan tak bisa ikut upacara di lapangan.
"Di sini saja sudah bersyukur. Maksud saya, kemerdekaan tidak saja hanya dimaknai dengan gembira riang di lapangan upacara. Memegang sampah juga, saya rasa tidak mengurangi arti kemerdekaan," ucapnya.
Seperti diketahui, jembatan yang diresmikan Desember 2017 itu, banyak dihinggapi sampah sebelumnya. Pasir-pasir bertebaran disetiap sudut. Namun kali ini, Suparno berperang melawan sampah-sampah itu. (Tribunbatam.id/leo Halawa)
SETIA Jadi Guru Ngaji Kendati Punya Keterbatasan Fisik, Atlet Tembak Ini Tak Pernah Sesali Nasibnya |
![]() |
---|
KISAH Penyintas Covid-19 di Anambas, Jadi Senang Biskuit, Bersyukur Bisa Lihat Matahari |
![]() |
---|
Pedagang Otak-otak di Bintan Sabar Hadapi Pandemi, Omzet Andalkan Kunjungan Wisatawan |
![]() |
---|
Lewat Al-Qur'an, Sisca Wulandari Bawa Nama Lingga Hingga Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Kisah Perantau Anambas, Mulyanto Raup Untung Jualan Roti Bakar |
![]() |
---|