Seleksi Berat Kopassus yang Bikin Ribuan Prajurit Tersingkir, Ada yang Protes dan Menembak
Dalam sejarah Kopassus, kesatuan baret merah TNI AD ini pernah melakukan seleksi ulang hingga membuat lebih dari 3.000 prajurit dinyatakan tak lulus.
"Mereka merasa masuk TNI karena ingin menjadi anggota Korps Baret Merah, dan tidak bisa menerima kenyataan harus melepaskan baret merah di samping sudah bersumpah setia untuk menjadi pasukan komando," tulis Hendro yang menirukan kembali kesaksian Sintong.
Sintong pun menilai mereka yang protes melalui pelepasan tembakan memang sudah tak pantas di Kopassus.
Tindakan itu sudah melanggar disiplin militer yang patuh, dan taat pada pimpinan.
Oleh karena itu, Sintong pun meminta Polisi Militer AD untuk menanganinya.
• Detik-detik Paskibra Asal Bogor Hilang Tanpa Jejak, Ibu Dapat Pesan WA dari Malaysia
• Inilah Sosok Muhamad Ridwan yang VIRAL, Siswa SMK Menolong Anggota Polisi Terbakar Hidup-Hidup
Meski demikian, upacara pergantian baret pun pada akhirnya tetap dilakukan. Upacara tersebut dilakukan di Kariango, sekitar 23 kilometer dari Makassar.
Mereka yang tak lulus ujian tersebut berdiri tegak dalam barisan.
"Sebelum upacara dimulai mereka sudah memasukkan baret hijau ke dada di bagian dalam kemeja," tulis Hendro berdasarkan pengakuan Sintong.
Selanjutnya terdengar aba-aba pergantian baret.
Mereka serentak menunduk, mengambil baret hijau dari kemejanya, lalu mengenakannya ke kepalanya, dan memasukkan baret merah ke kemejanya.
• Meluncur 28 Agustus, Oppo Reno 2 Dikabarkan Punya Empat Kamera dan Zoom 20x
Menurut Sintong, saat itu suasana sangat mengharukan dan beberapa anggota meneteskan air mata.
"Sintong merasa sangat terharu menyaksikan upacara itu.”
“Ia mencatat di antara mereka yang berganti baret itu ada perwira berpangkat kolonel, letkol, dan mayor, walaupun sebenarnya mereka lebih suka tetap di baret merah,"tulis Hendro.
Latihan Khusus Pasukan Baret Merah
Sebagai pasukan khusus, tentunya latihan prajurit Kopassus agak 'berbeda' dan memang dilatih secara khusus di beberapa bidang tertentu.
Latihan prajurit Kopassus sempat diceritakan oleh mantan Kepala Staf TNI AD Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo dalam bukunya yang berjudul 'Pramono Edhie Wibowo dan Cetak Biru Indonesia ke Depan'