WISATA SINGAPURA
Ciptakan Universitas Berkualitas, Begini Cara Singapura Dongkrak Perguruan Tinggi
Demi ciptai kualitas universitas di Singapura, berbagai aspek diperhatikan agar menunjang pendidikan di negeri singa. Ini cara Singapura melakukannya.
TRIBUNBATAM.id - Ada rencana Pemerintah Indonesia demi menaikkan kualiats universitas di Indonesia adalah dengan merekrut rektor asing.
Hal ini mendapatt kritikan cukup pedas dari beberapa pihak, namun Kantor Staf Kepresidenan telah menyatakan rektor asing akan direkrut pada tahun depan dengan merevisi peraturannya.
Dalam kebijakannya, dilakukan terlebih dahulu percontohan pada dua universitas di Indonesia.
• Foto-foto Warga Belakangpadang (Batam) Kibarkan Merah Putih di Laut, Berbatasan dengan Singapura
• Tak Disangka Ratu Kecantikan Singapura Ini adalah Nenek dengan 5 Cucu
• Panduan Tips Mudah Berwisata ke LEGOLAND Malaysia Menggunakan Bus Dari Singapura
• Kabar Gembira Untuk Pengguna XL Batam! Bisa Bebas Roaming Internet di Singapura
• Jadi Kota Termahal di Dunia, Begini Cara Singapura Membangun Rumah Rakyatnya
Pemerintah memandang pemeringkatan kualitas pendidikan tinggi pada level internasional bersandar pada pemimpin universitas.
Singapura menjadi salah satu rujukan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dalam mempercepat transformasi menuju universitas kelas dunia dengan cara yang cepat.
Dari empat besar perguruan tinggi di sana yakni Nanyang Technological School ( NTU), National University of Singapore (NUS), Singapore Management University (SMU), Singapore University of Technology and Design (SUTD), pada era 2010-an, hanya NUS yang tidak merekrut rektor asing.
Kini, hanya NTU yang masih mempertahankan tradisi pimpinan tertinggi dari luar negeri.
Dalam konteks NTU, kualitas mereka didongkrak tidak hanya oleh “rektor tembak” berkelas dunia, tapi juga penciptaan ekosistem dan kebijakan riset yang kondusif berkelas dunia dan penguatan jaringan global.
Indonesia bisa juga belajar secara benar, bukan setengah-setengah, dari Singapura.
Rektor katalisator
Dalam reaksi kimia kita mengenal katalisator, senyawa yang mempercepat reaksi kimia yang memang perlu dipercepat agar efisien dan efektif.
Rektor berkualitas internasional dari luar negeri dapat menjadi katalisator, tapi jelas reaksi kimia antar senyawa itu perlu lebih dulu ada.
Dalam konteks ini, ekosistem reaksi perlu ada modal awalnya yakni sumber daya akademik yang siap bereaksi.
Sampai saat ini salah satu rujukan “katalisator” terkuat pembawa perubahan di Singapura adalah Profesor Bertil Andersson, peneliti biokimia berkebangsaan Swedia yang menjadi Presiden NTU 2011-2018.
Di bawah kepemimpinannya, NTU naik kelas dari peringkat ke-12 di Asia atau rangking ke-77 dunia pada 2008 kemudian menjadi peringkat 1 Asia dan 11 pada 2017 versi QS World University Ranking.