Nilai Ekspor di Kepri Naik, Lima Pelabuhan Ini Punya Kontribusi Besar Untuk Ekspor Barang

Kegiatan ekspor di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Juli 2019 mengalami kenaikan hingga 75,42 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Thom Limahekin
tribun batam
Acara pelepasan ekspor perdana lube base oil atau bahan dasar minyak pelumas yang dilakukan PT Pertamina Lubricants dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Kabil, Batam, Jumat (25/5/2018). 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Kegiatan ekspor di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Juli 2019 mengalami kenaikan hingga 75,42 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya.

Pada Juni 2019 nilai ekspor US$ 801,86 juta dan naik di Juli menjadi US$1.406,64 juta.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri, Zulkifli, Sabtu (17/08/2019).

"Kenaikan nilai ekspor Juli 2019 disebabkan, naiknya ekspor sektor minyak dan gas (Migas) dan sektor non Migas masing-masing sebesar 487,66 persen dan 6,95 persen," kata Zulkifli. 

Asus Zenfone 6 Buatan Batam Diekspor ke Eropa, Kapan Dijual di Indonesia?

BPS: Juli 2019, Ekspor RI Turun 5,12 Persen Jadi USD 15,45 Miliar

Video BC Batam Re-Ekspor Limbah Plastik Mengandung B3

BC Batam Re-Ekspor Limbah Plastik Mengandung B3, Batas Pengiriman Paling Lambat 90 Hari

Bbila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, ekspor di Kepri  juga mengalami kenaikan sebesar 25,01 persen yakni dari US$ 1.125,22 juta, menjadi US$1.406,64 juta.

Kenaikan nilai ekspor juga dari sektor Migas, sebesar 98,37 persen.

Kepala Kantor Bea dan Cukai Khusus Batam, Susila Brata beserta petugas Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup melihat isi kontainer untuk sebelum di kirim ulang ke negara asal di Pelabuhan Internasinal, Batuampar, Batam, Senin (29/7).
Kepala Kantor Bea dan Cukai Khusus Batam, Susila Brata beserta petugas Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup melihat isi kontainer untuk sebelum di kirim ulang ke negara asal di Pelabuhan Internasinal, Batuampar, Batam, Senin (29/7). (tribunbatam.id/Argianto)

"Untuk total ekspor kumulatif dari Januari sampai Juli 2019 sebesar US$ 7.030,44 juta," ucapnya.

Zulkifli menyebutkan, ekspor non migas HS 2 digit terbesar Juli 2019 pada golongan barang mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar US$ 257,00 juta.

"Sedangkan secara kumulatif Januari sampai Juli 2019 nilai ekspor mencapai US$1.284,03 juta, dengan peranan terhadap ekspor non Migas sebesar 30,86 persen," sebut Zulkifli.

Bripda FA, Polisi Korban Luka Bakar di Unjuk Rasa Ricuh Masih Dirawat : Kami sudah Maafkan Mereka

Cegah Peredaran Sabu, Lapas Barelang Bentuk Satgas Lapas Camat Polisi

Bebas Asap Rokok dan Ramai, Ini 3 Tempat Sarapan Terbaik di Kuala Lumpur

Gunakan Standar QR Code, Toko Bisa Terima Pembayaran dari GoPay, OVO, Dana dan LinkAja

Dia juga menyampaikan, ekspor ke Singapura di Juli 2019 mencapai nilai terbesar US$ 858,07 juta.

Sedangkan secara kumulatif Januari sampai Juli 2019 ekspor ke Singapura mencapai US$3.889,56 juta, dengan kontribusinya mencapai 55,32 persen.

"Kalau melalui pelabuhan, untuk pelabuhan Batu Ampar US$ 1.903,03 juta, diikuti pelabuhan Tarempa US$ 1.492,36 juta, pelabuhan Belakang Padang US$ 1.064,77 juta, pelabuhan Sekupang US$ 1.002,39 juta, dan pelabuhan Tanjung Balai Karimun US$ 694,30 juta.

Kontribusi ke lima pelabuhan terhadap kumulatif ekspor Januari hingga Juli 2019, sebesar 87,57 persen," ujar Zulkifli.

Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian saat pelepasan ekspor komoditas pertanian dalam program 'Agro Gemilang': Ayo Galakkan Ekspor Generasi Milenial Bangsa.
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian saat pelepasan ekspor komoditas pertanian dalam program 'Agro Gemilang': Ayo Galakkan Ekspor Generasi Milenial Bangsa. (TRIBUNBATAM.id/THOM LIMAHEKIN)

Sementara itu, untuk nilai impor Kepri pada Juli 2019 mengalami penurunan 2,50 persen atau hanya mencapai US$ 915,26 juta dibanding impor Juni 2019.

"Pada bulan sebelumnya mencapai US$ 938, 74 juta.

Bila dibandingkan tahun sebelumnya bulan sama juga menurun sebesar 21,13 persen.

Capaian tahun lalu US$ 1.160,51 juta," kata Zulkifli.

Untuk nilai impor Migas Juli 2019 mencapai US$ 168,63 juta, atau naik 38,48 persen dibanding Juni 2019.

Nilai impor non Migas pada Juli 2019 mencapai US$ 746,63 juta atau turun 8,61 persen dibanding Juni 2019.

Link Live Streaming Grand Final FFSL, Live Youtube Free Fire Indonesia, Minggu (18/8) Jam 15.00 WIB

PSIM Yogyakarta Lepas 11 Pemain Termasuk Raphael Maitimo, Datangkan Witan Sulaeman

Polisi Korban Luka Bakar Pilih Maafkan Pelaku Penyiraman Bensin, Berdoa Saat Api Menyambar Tubuh

Gunakan Standar QR Code, Toko Bisa Terima Pembayaran dari GoPay, OVO, Dana dan LinkAja

"Selama Januari hingga Juli 2019 impor non Migas terbesar itu berasal dari golongan barang mesin/peralatan listrik (85) dengan nilai US$ 1.379,87 juta atau 30,53 persen dari total impor nonmigas," ucap Zulkifli.

Selain itu, negara pemasok barang impor terbesar pada Januari hingga Juli 2019 ditempati Singapura dengan nilai US$ 2.296,68 juta dan kontribusi 42,78 persen.

"Pelabuhan bongkar barang impor terbesar selama bulan Januari hingga Juli 2019 di antaranya, pelabuhan Batu Ampar dengan nilai impor sebesar US$ 2.972,68 juta, disusul pelabuhan Sekupang dengan nilai impor sebesar US$ 1.034,79 juta.

Kontribusi keduanya mencapai 74,64 persen dari total impor," tegas Kepala BPS Provinsi Kepri. (TRIBUNBATAM.id/Endra Kaputra)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved