Kejar Orang yang Merampas Tasnya, Lidia Septiani Meninggal Dunia Diterjang Motor Komplotan Jambret

Lidia yang mencoba mengejarnya, harus meregang nyawa. Korban meninggal saat mencoba mengejar pelaku karena diterjang motor yang dikendarai kawanan

TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA DWI ANGGRAINI
Foto semasa hidup Lidia Septiani (36) yang tewas karena jadi korban jambret dan Andre Pranama (37), sang suami, saat menunjukkan foto istrinya 

Kejar Jambet yang Merampas Tasnya, Lidia Septiani Meninggal Dunia Diterjang Motor Pelaku

TRIBUNBATAM.id - Seorang perempuan 37 tahun meninggal dunia setelah menjadi korban penjembretan.

Lidia Septiani (36 tahun) meninggal Sabtu (17/8/2019) setelah berjuang mempertahankan tasnya.

Andre Pranama (37 tahun), suami korban tak menyangka, istri tercintanya pergi secepat itu.

Lidia meninggal setelah mencoba mempertahankan tasnya yang dirampas paksa pelaku.

Lidia yang mencoba mengejarnya, harus meregang nyawa. Dia meninggal saat mencoba mengejar pelaku karena diterjang motor yang dikendarai kawanan tersebut.

Jambret Sadis Punya Tato Bertuliskan Selamat Menikmati, Ditangkap Polisi Saat Berada di Kos-kosan

Detik-Detik Jambret Sadis Ditangkap, Keluar Penjara Langsung Beraksi di 24 TKP di Batam

Lidia merupakan ibu yang meninggalkan seorang suami dengan dua anak yang masih kecil.

Andre Pranama menuturkan, kejadian nahas tersebut terjadi saat Lidia pulang dari membeli pulsa token di kawasan R E Martadinata, Lemabang.

"Istri saya pamit jam 8 pagi, terus beli token pulsa di RE Martadinata,"ujarnya saat ditemui di rumah duka, Minggu (18/8/2019).

Setelah itu, Lidia sempat mampir ke rumah orang tuanya yang berada di Jalan Serda KKO Usman Ali Lemabang.

Kemudian dia kembali pulang ke rumahnya di Perumahan Griya Suka Mulya Indah II di jalan Husein Basri, kelurahan Sako Baru kecamatan Sematang Borang Palembang.

Naik Motor Seorang Diri

Saat kejadian, Lidia pulang dengan mengendarai sepeda motor seorang diri.

"Di tengah perjalanan pulang itu diduga istri saya jadi korban jambret. Informasi yang saya terima lokasi kejadiannya di Jalan Kampung Meranjat, tepatnya di dekat bengkel," ucap Andre.

Mendiang Lidia selama ini rajin membantu ekonomi keluarga.

Andre menuturkan, sejak beberapa tahun belakangan, Lidia memang mencari uang tambahan dengan cara jualan pulsa dan token di rumah.

"Dulu istri saya ngajar di Bayung Lencir Musi Banyuasin.

Lidia kemudian memutuskan berhenti mengajar dan fokus urus keluarga sejak tahun 2017. Sekarang jadi ibu rumah tangga saja,"ucapnya.

Luka Benturan di Kepala

Tewasnya Lidia Septiani (36) diduga menjadi korban tewas akibat jambret sangat tidak diduga oleh pihak keluarga.

Kakak kandung korban, Radius Susanto (45) menuturkan Lidia mengalami luka parah. "Dia mengalami luka benturan yang parah di kepala. Khususnya di wajah sebelah kiri." 

"Ada juga lecet-lecet di dengkul sama patah gigi. Itu yang saya dapat dari orang-orang yang memandikan jenazah adik saya," ucap Radius saat ditemui di rumah duka, Minggu (18/8/2019).

 

"Dokter di rumah sakit juga bilang adik saya mengalami luka parah di kepala khususnya di bagian wajah,"ujarnya.

Melawan dan Kejar Jambret

Radius menuturkan, Lidia sempat melakukan perlawanan saat menjadi korban jambret.

Dia diduga mengejar pelaku. "Saat mengejar itu, diduga motor adik saya diterjang pelaku sampai dia jatuh dan mengalami luka parah," ucap Radius.

Lanjut Radius, adiknya kemudian ditolong warga dan dibawa ke rumah sakit Charitas Sako Palembang.

Saat itulah warga menemukan fotokopi kartu keluarga (KK) milik korban. "Motornya tidak hilang, masih ada. Tapi tasnya yang sudah tidak ada lagi.

Isi tas itu HP merek Nokia, kartu BPJS serta uang dan kartu-kartu identitas adik saya," ujarnya.

Anak Belum Diberi Tahu

Tewasnya Lidia Septiani (36) yang diduga menjadi korban jambretmeninggalkan kesedihan mendalam di hati pihak keluarga.

Apalagi, Lidia memiliki dua anak yang masih kecil dan sangat membutuhkan kasih sayang seorang ibu dalam tumbuh kembangnya.

"Kami punya dua anak yang masih kecil. Paling besar umur 7 tahun dan paling kecil umur 4 bulan,"ujar Andre Pranama (37) suami Lidia saat ditemui di rumah duka di jalan Serda KKO Usman Ali, Minggu (18/8/2019).

Dengan suara lesu, Andre menuturkan dirinya belum sanggup mengatakan hal yang terjadi pada Lidia ke anak mereka yang paling besar.

Dia mengaku bingung harus menjelaskan mengenai hal tersebut. "Kasihan juga sama yang paling kecil. Ibunya sudah tidak ada lagi,"ucap Andre sembari menarik nafas panjang menahan tangis.

Meskipun terlihat tegar, Andre mengaku sangat terpukul dengan kejadian buruk yang menimpa istrinya.

Firasat Suami

Sebelum mendapat kabar tewasnya Lidia Septiani, yang diduga karena menjadi korban jambret, sang suami sempat merasa adanya firasat buruk.

Andre Pranama menuturkan hatinya tiba-tiba merasa tidak tenang saat sang istri meminta izin akan pergi mengisi saldo token dikawasan R.E Martadinata, Sabtu (17/8/2019).

"Entah kenapa, tiba-tiba saya merasa gelisah dan tidak tenang. Biasanya tidak seperti itu,"tutur Andre saat ditemui di rumah duka orang tua Lidia, Minggu (18/8/2019).

Andre mengatakan, pada Sabtu pagi sekira pukul 08.00 WIB, Lidia pamit dari rumah mereka di Perumahan Griya Suka Mulya Indah II jalan Husein basri kelurahan Sako kecamatan Sematang Borang.

"Waktu pamit, dia belum sarapan tapi langsung mau pergi. Biasanya tidak seperti itu. Sehabis kasih susu anak kami yang paling kecil, dia pergi. Disitu saya mulai merasa gelisah,"ucapnya.

"Terus biasanya kalau beli pulsa token, dia bawa anak kami yang paling besar. Tapi syukurlah kemarin tidak dibawa,"sambungnya.

Kegelisahan Andre semakin memuncak dikarenakan sang istri pergi dengan waktu yang cukup lama.

Hingga akhirnya, sekitar pukul 11.00 WIB, Andre mendapat kabar buruk mengenai apa yang terjadi pada Lidia.

"Saya dapat telpon dari adik, katanya Lidia sudah ada di rumah sakit cabang Charitas. Tapi nyawanya tidak tertolong,"ujarnya.

Laporan ke Polisi 

Sementara itu, kakak kandung korban, Radius Susanto mengatakan pihak keluarga belum membuat laporan akan peristiwa tersebut.

"Kami belum membuat laporan karena tadi masih sibuk mengurus jenazah. Tapi sudah ada perwakilan dari Polsek Sako yang datang ke sini,"ujarnya.

"Tapi secepatnya kami juga akan membuat laporan ke pihak kepolisian. Biar pelaku segera ditemukan,"sambungnya. (***)

Artikel ini tayang di Tribunsumsel.com dengan judul 7 Fakta Lidia Meninggal Jadi Korban Jambret di Palembang, Tinggalkan 2 Anak Masih Kecil

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved