Tanggapi Kerusuhan Manokwari di Papua, Kapolri Sebut Ada Oknum yang Kembangkan Hoaks
Tanggapi Kerusuhan Manokwari di Papua, Kapolri Sebut Ada Oknum yang Kembangkan Hoaks
TRIBUNBATAM.id - Telah ramai kericuhan di Manokwari, Papua Barat pada Senin (19/8/2019) pagi.
Kericuhan tersebut bermula dari masalah kecil yang menimpa mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya.
Namun Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, bahwa ada oknum tertentu yang mencoba menyebarkan hoaks atau kabar tidak benar.
Hal itu disampaikan pada awak media paca acara Breaking News yang tayang di Kompas Tv.
Acara tersebut kemudian diunggah di channel YouTube KOMPASTV yang tayang pada Senin (19/8/2019).
• Kerusuhan di Manokwari Papua, Ketua Ikatan Keluarga Besar Papua di Surabaya Bantah Pengusiran
• Di Indonesia Masih Wacana, di Singapura, Shell Bangun 10 SPBU untuk Pengisian Daya Mobil Listrik
• Hasil Akhir Arema FC vs Barito Putera, Gol Ricky Kayame Pastikan Kemenangan Singo Edan
• DPD RI Hasilkan Deklarasi Batam, Siapkan La Nyalla Sebagai Ketua DPD RI
Pada awak media, Jendral Tito Karnavian menjelaskan bahwa masalah kericuhan di Papua Barat, bermula dari kericuhan kecil di Malang dan Surabaya.
"Ini memang di-trigger adanya kejadian yang ada di Jawa Timur, khususnya di Surabaya dan Malang. Ini kita sesalkan, kejadian itu harusnya tidak perlu terjadi," ucap Tito Karnavian.
Ia mengakui adanya kesalah pahaman antara warga Papua dengan warga Surabaya dan Malang.

Dari hal itu menimbulkan kata-kata tidak nyaman yang membuat satu pihak merasa tidak emosi.
"Cuma kemarin memang di-trigger ada sedikit kesimpangsiuran informasi atau kesalahpahaman, kemudian ada yang membuat kata-kata kurang nyaman," ucap Tito Karnavian.
"Sehingga saudara-saudara kita yang ada di Papua mungkin merasa terusik dengan bahasa-bahasa seperti itu," tambahnya.
Ia juga menyebut ada oknum yang membersar-besarkan masalah hingga banyak kabar hoaks beredar.
"Dan ada pihak-pihak yang mengembangkan informasi seperti itu untuk kepentingan mereka sendiri. Ini sekali lagi kejadian yang ada di Surabaya dan Malang, itu sebetulnya hanya peristiwa kecil ya," ucap Tito Karnavian.
Ia menjelaskan bahwa pihak pemerintah daerah sudah berusaha meredakan masalah.
Namun setelah masalah mereda, muncul berita hoaks mengenai kata-kata kurang etis hingga kabar mahasiswa asal Papua yang tewas.