Bukan Bitcoin, Apa Itu Blockchain yang Bakal Diterapkan di Batam?

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Di tempat yang sama, Staf Ahli Kemenko Perekonomian RI, Edi Prio Pambudi mengatakan, dClinic International merupakan satu bentuk investasi di bidang kesehatan.

Tidak hanya kesehatan yang sifatnya konvensional. Tetapi dClinic juga membawa teknologi Blockchain dalam penerapan layanannya.

Pada kesempatan itu, Edi memberikan penjelasan soal Blockchain. Lantaran ada yang mengira Blockchain sama seperti Bitcoin, uang elektronik.

"Bicara Blockchain ini bukan berarti Bitcoin ya. Blockchain itu sama seperti internet dulu yang belum dikenal orang, tapi sekarang fungsinya bisa beraneka ragam," kata Edi, di sela-sela kegiatan BlockBatam Blockchain di Hotel Aston di Pelita, Batam, Kepri, Selasa (20/8/2019).

"Jadi nggak ada arahan jual Bitcoin di sini. Bukan juga sarana untuk spekulasi," ujarnya.

Melainkan arahnya nanti sebagai tempat menyimpan nilai, sebagai bentuk investasi.

Edi memberi contoh, jika saat ini pasien berobat menggunakan kartu, ke depan bisa saja dalam bentuk koin, sebagai digital instrumen.

"Tapi bukan berarti Bitcoin ya," katanya lagi.

• Nilai Bitcoin Melonjak Tiga Kali Lipat setelah Lama Terpuruk: Begini Nasib Investor

• RSBP Batam Segera Terapkan Teknologi Blockchain Bidang Layanan Kesehatan

Lebih lanjut, Edi bilang, implementasi Blockchain bisa digunakan untuk kesehatan.

Tetapi bukan berarti, Blockchain ini hanya diperuntukkan kesehatan di rumah sakit.

Namun bisa juga digunakan untuk bidang-bidang lainnya, seperti logistik, manajemen pemerintahan, pertanahan dan lainnya.

Kebetulan, dClinic membawa teknologi Blockchain di bidang pelayanan kesehatan di Batam.

Edi menyebut, di Indonesia memang belum ada daerah yang menerapkan teknologi Blockchain sebelumnya.

Teknologi ini baru akan masuk ke Batam dibawa dClinic.

Dengan masuknya dClinic ini, diharapkan bisa memperkuat jasa layanan kesehatan di Batam.