Cuaca Panas dan Terik, BMKG Batam Temukan Satu Titik Panas di Bagian Wilayah Kepri Ini

TRIBUNBATAM.id,  BATAM - Selama beberapa pekan terakhir cuaca di Kota Batam dan sejumlah wilayah di Kepri cenderung panas dan terik menyengat seakan membakar kulit.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas I Hang Nadim Batam, Bandara Internasional Hang Nadim mengungkapkan ada potensi terdapat titik panas atau hotspot di Kepri.

"Ada satu," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Suratman. 

Lokasi hospot itu berada di Kecamatan Bungaran Timur,  Kabupaten Natuna, Kepri.

Dengan posisi 3.77839899063 Lintang Utara. 108.27207946800002 Bujur Timur.

Dengan bantuan Satelit Terra yang dikembangkan stasiun Bumi LAPAN Parepare.

Sementara itu,  Prakirawan BMKG Hang Nadim Addini Siti Novitasari merilis kondisi cuaca, Sabtu (24/8/2019).

• Kapal Ketua DPRD Kepri Nyaris Tenggelam Tersapu Ombak, Begini Penjelasan BMKG Batam

• Musim Kemarau Panjang, Warga Tarempa Anambas Gelar Lagi Salat Istisqa Minta Hujan

Katanya, kelembapan udara yang cukup rendah ditambah kecepatan angin yang tinggi di lapisan atas wilayah Kepulauan Riau menyebabkan berkurangnya jumlah massa udara.

"Sehingga membuat potensi pertumbuhan awan-awan konvektif menjadi berkurang. Secara umum kondisi cuaca Sabtu diprakirakan cerah berawan hingga berawan serta berpotensi terjadi hujan lokal dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang," katanya. 

Sementara, Minggu (25/8/2019) esok hari, hampir sama. Yakni kelembapan udara yang cukup rendah ditambah kecepatan angin yang tinggi di lapisan atas wilayah Kepulauan Riau menyebabkan berkurangnya jumlah massa udara yang membuat potensi pertumbuhan awan-awan konvektif menjadi berkurang.

Secara umum kondisi cuaca esok hari diprakirakan cerah berawan hingga berawan. Serta berpotensi terjadi hujan lokal, dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang. Sementara kebakaran lahan dan hutan (Karlahut)  belum ditemukan. (tribunbatam.id/leo halawa)