DEMO HONG KONG

Akibat Unjuk Rasa, Pemesanan Tiket Pesawat ke Hong Kong Alami Penurunan Drastis

Akibat unjuk rasa di Hong Kong juga dirasakan oleh para maskapai penerbangan di Hong Kong. Pasalnya pemesanan tiket pesawat ke Hong Kong turun drastis

Instagram/teicchi_tokyo
Aksi unjuk rasa di Hongkong International Airport, beberapa pekan lalu. 

TRIBUNBATAM.id - Aksi unjuk rasa di Hong Kong turut dirasakan para maskapai penerbangan di Hong Kong.

Telah terjadi penuruan yang drastis untuk pemesanan tiket pesawat ke Hong Kong sebesar 10 persen yang dianggap sebagai akibat dari unjuk rasa di Hong Kong.

Alasan ini dinyatakan langsung oleh CEO dari maskapai penerbangan Qantas Airways Alan Joyce.

Sempat Damai, Kerusuhan di Hong Kong Kembali Pecah Hingga Gunakan Semprotan Merica

Terus Berlanjut, Mahasiwa Ikuti Demo Hong Kong Ingin Boikot Perkuliahan 2 Pekan

Pegawai Konsulat Hong Kong Diduga Ditahan China, Kemenlu Inggris Khawatir

Demo Hong Kong Mereda, Tapi Helm, Masker Gas, Payung Hingga Tato Makin Laris-manis. Ada Apa?

Demo Hong Kong Berakhir, Seruan Mogok Belajar Jadi Cara Baru Melawan Pemerintah

Dilansir dari CNBC, Kamis (22/8/2019), Joyce menyatakan Qantas berencana memangkas kapasitas penerbangannya ke Hong Kong sebesar 7 persen.

Qantas juga akan melayani penerbangan ke Hong Kong dengan pesawat yang lebih kecil.

"Setiap kali kita melihat gejolak politik, kita melihat akan ada pukulan dampak. Biasanya ini jangka pendek dan akan terjadi pemulihan ketika masalah diselesaikan. Sangat cepat," kata Joyce dalam wawancara dengan CNBC.

Hong Kong telah diliputi aksi unjuk rasa yang telah masuk ke pekan kedua belas. Unjuk rasa diawali dengan aksi demonstrasi menentang RUU ekstradisi.

Namun demikian, unjuk rasa semakin ricuh dan mengganggu sejumlah sektor, termasuk properti dan ritel, termasuk sistem transportasi umum.

Transportasi udara juga terdampak setelah para pengunjuk rasa menduduki Bandara Internasional Hong Kong selama beberapa hari.

Akhirnya, lalu lintas penerbangan di salah satu bandara tersibuk di dunia tersebut pun lumpuh.

Beberapa waktu lalu, seluruh penerbangan di Bandara Internasional Hong Kong dibatalkan sebagai dampak aksi unjuk rasa.

Joyce menuturkan, Qantas akan mengalihkan kapasitas pesawat yang lebih besar ke pasar-pasar lainnya, seperti Manila di Filipina dan Singapura.

Kedua negara tersebut, imbuhnya, menunjukkan pertumbuhan yang sangat kuat.

"Kami akan memanfaatkan dengan memindahkan kapasitas tersebut. Meski sekarang ada dampak, kami harap hanya dalam jangka pendek, dan kemampuan kami untuk menyelaraskan permintaan dan penawaran membantu kami mengelola masalah ini," sebut Joyce.

Sempat damai, kerusuhan di Hong Kong kembali terjadi.

Para pengunjuk rasa di Hong Kong dan polisi Hong Kong kembali bentrok pada Sabtu (24/8/2019).

Alat yang digunakan oleh para pengunjuk rasa di Hong Kong adalah tongkat untuk memukul mundur polisi Hong Kong yang terus menembakkan gas air mata.

Diberitakan AFP, para pengunjuk rasa pro-demokrasi membalasnya dengan rentetan lemparan batu, botol, maupun tiang bambu ketika kebuntuan berubah jadi konflik.

Hong Kong saat ini tengah dilanda aksi protes selama tiga bulan.

Diawali dari sikap kontra terhadap UU Ekstradisi sebelum meningkat jadi tuntutan reformasi demokrasi.

Sempat damai, kerusuhan kembali pecah ketika ribuan pendemo, banyak yang mengenakan topi serta masker, berbaris melalui kawasan industri Kwun Tong.

Di sana, mereka sudah dihadang puluhan polisi berbekal perisai dan pentungan.

Pendemo garis depan lalu membuat barikade, dan mencoret tembok berisi hinaan kepada aparat.

Segera setelah sore menyingsing, beberapa anggota demonstran melemparkan batu ke arah polisi, yang segera membalas menggunakan pentungan dan semprotan merica.

Gas air mata pun ditembakkan di seantero jalanan, memaksa para pendemo untuk mundur, meninggalkan beberapa botol pecah, dan api di tempat mereka berorasi.

Sejumlah pengunjuk rasa berbaju hitam ditahan, di mana polisi menyatakan mereka dianggap sebagai biang keladi yang sudah menyalakan api serta melempar batu bata.

Adapun bentrokan serius terakhir antara massa dengan polisi terjadi 1,5 pekan lalu, di mana massa memutuskan untuk menduduki Bandara Internasional Hong Kong.

Tensi sudah memanas dalam aksi Sabtu sejak demonstran garis keras, dikenal sebagai brave, sudah berkumpul.

Mereka ditempa oleh demo tiga bulan terakhir.

"Saya mengerti bahwa melakukan aksi damai tidak akan menyelesaikan apa pun," terang remaja 19 tahun yang masuk dalam kelompok brave bernama Ryan.

Dia menuturkan jika aksi dilakukan secara damai, pemerintah pasti tidak akan menanggapi.

"Jadi jika saya ditangkap, itu semata karena saya menyuarakan keadilan," tegasnya.
China menggunakan campuran antara intimidasi, propaganda, dan tekanan ekonomi untuk membungkam demo.

Sesuatu yang disebut sebagai "teror putih" oleh demonstran.

Tidak Ada Masa Depan

Aksi protes dimulai ketika Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam memperkenalkan undang-undang yang bisa mengekstradisi kriminal ke China daratan.

Pendemo menyatakan, kebebasan unik yang mereka dapatkan terancam dengan semakin kuatnya cengkeraman politik China di pusat finansial dunia itu.

Meningkatnya biaya hidup serta kesulitan mendapat pekerjaan jadi salah satu motivasi generasi muda ketika turun ke jalan dan ikut berdemo.

Polisi menjadi target yang paling disasar oleh pendemo karena penanganan mereka yang dianggap brutal dalam krisis selama tiga bulan terakhir.

Lueng yang masuk dalam kelompok garis depan menuturkan, motivasi utamanya saat turun ke jalan adalah karena dia tidak melihat ada masa depan dengan rezim ini.

Warga Hong Kong yang lebih senior mendukung gerakan generasi muda.

Meski mereka tidak sepakat dengan pendekatan yang berbuah kepada kekacauan.

"Anak-anak muda yang memutuskan untuk ikut berdemo sudah meletakkan masa depannya. Mereka melakukannya demi Hong Kong," kata Dee Cheung yang berusia 65 tahun. 

Anies Baswedan Puji FPI, Ungkap Kehadiran FPI di Jakarta Sangat Berguna dan Bermanfaat

Kabar Buruk Persib, Lawan Badak Lampung Pemain Pilar Absen, Bobotoh Ingin Menang

Tak Hanya Wisata, Pengunjung Bisa Menginap dan Menikah di S.E.A Aquarium Singapura

Aktivis Lingkungan Riyanni Djangkaru Tercengang, Instalasi Gabion Jakarta dari Terumbu Karang

Roy Suryo Sarankan Menteri Jokowi Jangan Dibelikan Mobil Baru, Cukup Pakai Rental

Dapatkan Magic Cube Gratis Free Fire, Login Hari Ini Minggu (25/8) dari Jam 11.00 Sampai 14.00 WIB

Sempat Damai, Kerusuhan di Hong Kong Kembali Pecah Hingga Gunakan Semprotan Merica

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Imbas Unjuk Rasa, Pemesanan Tiket Pesawat ke Hong Kong Anjlok".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved