Pemilik KM Mina Sejati Ungkap Dugaan Kapal Karam Pasca-pembantaian ABK

KM Mina Sejati sebelumnya dilaporkan mengalami kebocoran di bagian kamar mesin dan juga lambung kapal sebelum akhirnya karam usai aksi pembantaian ter

KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY
Seorang ABK KM Mina Sejati dengan kepala diperban diturunkan dari KRI Teluk Lada ke Speedboat untuk diantar ke Pelabuhan Dobo, Kepulauan Aru, Selasa (20/8/2019). 

Ia mengaku mendapatkan laporan tersebut saat menghadiri acara resepsi HUT ke-74 RI bersama Danlanal Aru di Dobo.

Laporan ia dapatkan dari pemilik KM Mina Sejati di Dobo.

Saat keributan terjadi ada 36 orang di atas kapal tersebut. Jumlah itu termasuk tiga orang pelaku pembantaian.

Dia mengatakan, dalam insiden tersebut, 11 orang selamat, dua ditemukan tewas dan 23 orang lainnya belum ditemukan, termasuk para pelaku.

Menurutnya untuk membantu pencarian 20 ABK dan tiga pelaku pembantaian yang belum ditemukan itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak TNI AL dan juga PSDKP Pusat agar KM Mina Sejati dapat ditarik ke darat.

“Nanti kami koordinasi dengan Danlanal dan PSPDKP Pusat karena kami dapat informasi kapal itu tidak bisa langsung tenggelam, dia (kapal) masih bisa terapung 30 persen sehingga mungkin ada kapal yang dari Tual itu bisa tarik ke darat sehingga kita bisa cek apakah masih ada orang di kapal atau tidak, sehinga clear,” ungkap Adolof, saat dihubugi, Sabtu (24/8/2019).

Kronologi

KM Mina Sejati sempat dibajak oleh Anak Buah Kapal (ABK) sendiri, sejak Sabtu (17/8/2019).

Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Aru Letkol Laut Suharto Silaban memberikan keterangan terkait peristiwa pembantaian yang terjadi di atas KM Mina Sejati.

Menurut dia, para korban dihabisi saat dalam kondisi tidak berdaya.

Adapun dua korban pembantaian di Kapal Motor (KM) Mina Sejati tewas dengan sejumlah luka di sekujur tubuh.

sejumlah ABK KM Mina Sejati dengan saat dievakuasi dengan menggunakan Speedboat dari KRI Teluk Lada untuk dibawa ke Pelabuhan Dobo, Kepulauan Aru, Selasa (20/8/2019)
sejumlah ABK KM Mina Sejati dengan saat dievakuasi dengan menggunakan Speedboat dari KRI Teluk Lada untuk dibawa ke Pelabuhan Dobo, Kepulauan Aru, Selasa (20/8/2019) (KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY)

Kedua korban itu bernama Waridin dan Masrohin.

Suharto Silaban, mengatakan saat insiden pembantaian terjadi, keduanya sempat berusaha menyelamatkan diri bersama 11 ABK lain dengan cara melompat ke laut.

Namun, lantaran dalam kondisi terluka, keduanya pun tewas.

“Kedua korban sempat dibacok sebelum berusaha melompat ke laut,” kata Suharto Silaban saat memberikan keterangan kepada kompas.com, (23/8/2019).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved