Berperan Jadi Joker, Joaquin Phoenix 'Gila' Setelah Turunkan Berat Badan 23 Kilogram
Joaquin Phoenix pun disebut sebagai pemeran Joker yang paling gila yang pernah muncul di layar lebar.
Berperan Jadi Joker, Joaquin Phoenix 'Gila' Setelah Turunkan Berat Badan 23 Kilogram
TRIBUNBATAM.id- Bagi para pecinta film superhero dari DC Comic tentu tidak asing lagi dengan tokoh Joker.
Tokoh Joker kali ini akan diperankan oleh aktor Joaquin Phoenix.
Joaquin Phoenix pun disebut sebagai pemeran Joker yang paling gila yang pernah muncul di layar lebar.
Joaquin Phoenix memerankan sosok Arthur Fleck, pria yang memiliki masalah mental kemudian berubah menjadi Joker dalam film garapan Todd Phillips.
Banyak penonton yang terpukau dengan akting Joaquin Phoenix sebagai Joker saat ditayangkan perdana di Venice Film Festival, Sabtu (31/8/2019).
Ketika ditanya soal bagaimana caranya mendalami karakter ikonik DC Comics itu, Joaquin Phoenix mengaku memiliki pendekatan tersendiri.
• Joker Kembali Beraksi Dalam Curse of the White Knight
• UPDATE Foto-foto Kecelakaan di Tol Cipularang: 4 Mobil Hangus, 9 Orang Tewas, 21 Kendaraan Ringsek
Phoenix tidak mengambil referensi dari karakter Joker yang pernah dimunculkan dalam film-film yang sudah ada.
Bersama sutradara Todd Phillips, Phoenix mendesain karakter, penampilan, dan tawa sejak 6 bulan sebelum syuting.
Setelah memiliki konsep, hal pertama yang dilakukan Phoenix adalah menurunkan berat badannya yang dikabarkan mencapai sekitar 52 pon atau 23 kilogram.
"Hal pertama bagi kami adalah penurunan berat badan. Itu mempengaruhi psikologimu," ujarnya dikutip Grid.ID dari The Daily Beast, Senin (2/9/2019).
Ia mengaku menjadi gila ketika kehilangan berat badan sebanyak itu.
"Anda mulai menjadi gila ketika Anda kehilangan berat badan sejumlah itu dalam waktu sebanyak itu," ungkapnya.
• Ramalan Zodiak Selasa 3 September 2019, Taurus Konsentrasi, Leo Gangguan Pencernaan, Libra Emosional
• Ramalan Zodiak Asmara Senin 2 September 2019, Aquarius Selingkuh, Aries Agresif, Pisces Ingin Putus
Phoenix menambahkan, ia juga membaca sebuah buku tentang pembunuh politik dan calon pembunuh.
Dari situ, ia mencoba untuk memecah berbagai jenis kepribadian.
Dia juga menuliskan jurnal harian Arthur Fleck dan buku lelucon untuk membantu melahirkan kembali sosok Joker.
