WISATA SINGAPURA

Diburu Konsumen Dari Singapura, Begini Jatuh Bangun Bisnis Mega "Belah Doeren"

Salah satu usaha kuliner di Indonesia yang kerap diburu oleh konsumen dari Singapura adalah Belah Doeren. Ini rupanya jatuh bangun bisnis Belah Doeren

KOMPAS.com/RENI SUSANTI
Mega Agna (31 tahun) sukses membangun usaha kue Belah Doeren bersama suaminya, Angga Prawira. 

“Saya jatuh bangun (membangun bisnis). Pernah dikejar-kejar debt collector. Punya uang cuma Rp 3.000. Buka puasa cuma sama gorengan. 3-4 tahun lah saya babak belur,” tuturnya.

Belah Doeren

6 Tempat Instagramable di Singapura yang Gratis, Ada Jajaran Kios Berwarna-warni

Memasuki tahun 2013, suami Mega yang bekerja di Jakarta, Prawira, melontarkan ide jualan makanan olahan durian. Idenya muncul saat Prawira melihat mobil bak durian dekat kantornya yang dikerubunin banyak pembeli.

Kemudian Prawira melihat ke penjual durian lainnya. Para pembeli tidak berpikir panjang saat mengeluarkan uang Rp 100.000-200.000 untuk durian yang diinginkannya.

Mega menerjemahkan ide sang suami dengan membuat pancake durian. Saat itu, pancake durian baru ramai di Medan, sedangkan di Jabodetabek dan Bandung belum ramai.

Bermodal belajar kue dari YouTube, uang Rp 5 juta, freezer, dan microwave cicilan 0 persen, ia memulai usahanya di Jakarta dan pasarnya bagus.

Enam bulan kemudian diduplikasikan di Bandung, di kios berukuran 2x3 meter di Jalan Trunojoyo.

Di kios tersebut ia membuat pancake. Setiap hari, Mega makin kewalahan, hingga akhirnya sang suami resign dari perusahaan konsultan minyak di Jakarta.

Pasangan suami istri ini berjuang bersama-sama. Malam hari, buat produk, paginya jualan. Namun, banyaknya permintaan, membuat pasutri ini pun mengerjakannya di kios sempit tersebut.

“Jualan dari jam 10-21 WIB. Anak-anak dititipin ke orangtua,” ungkapnya.

Tahun 2014-2015, usaha Belah Doeren miliknya makin dikenal. Tawaran untuk membuka di mal pun mengalir. Hingga Mega dan suaminya membuka di 4 mal di Bandung.

Di saat yang bersamaan Twitter lagi happening. Ia meng-endorse akun berfollower banyak untuk memasarkan produknya. Sesuai harapan, bisnisnya berkembang pesat.

“Kami memanfaatkan berbagai platform. Baik itu media sosial, GrabFood, GoJek, kargo, bekerjasama dengan logistik, dan lainnya,” ungkapnya.

Kini, usahanya terus berkembang. Selain memiliki satu toko cukup besar di Kota Bandung, September nanti ia akan membuka toko lainnya di Cimahi dengan konsep yang berbeda.

Berani memulai

Termasuk Singapura, Ini 10 Kota Paling Aman Di Dunia Versi Economist Intelligence Unit

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved