Kehilangan Guru dan Kawan Saat Gempa Padang, Mahasiswa Ini Ciptakan Alat Deteksi Gempa

Dijuluki Detektor Poin Posisi Interkoneksi atau "Deoterions", alat ini memancarkan sinyal ping dengan gerakan berkedip sepertti kotak hitam pesawat

Thew Jakarta Post
Adin Okta Triqadafi (kiri), Satrio Wiradinata Riady Boer dan M Rikza Maulana, tiga mahasiswa Universitas Brawijaya Malang dengan alat deteksi gempa temuan mereka. 

Duduk di Cincin Api Pasifik, Indonesia sering dilanda gempa bumi, terkadang cukup kuat untuk menghancurkan bangunan.

Selain itu, sejumlah wilayah Indonesia berada pada patahan aktif yang sering bergeseran satu sama lain.

Mulai dari patahan semangko yang memanjang dari Lampung, juga patahan Palu-Koro di wilayah Sulawesi, patahan Cimandiri di Jawa Barat, Naik Busur Belakang Flores, hingga patahan Australia.

Gempa yang paling teruk terakhir terjadi di 26 Desember 2004, ketika gempa berkekuatan 9,5SR memicu tsunami yang menewaskan sekitar 226.000 orang di sepanjang garis pantai Samudra Hindia.

Korban terbesar di Provinsi Aceh dan sebagian Nias dengan jumlah korban mencapai 126.000 orang.

Indonesia juga mengalami gempa berukuran rendah dan sedang hampir setiap hari, di seluruh Indonesia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved