Kisah Pasutri Korban Selamat Kecelakaan Tol Cipularang, Istri Gendong Suami di Atas Jurang 20 Meter

"Dari situ saya bingung, turun bagaimana. Saya teriak minta tolong enggak ada yang dengar. Loncat bakal sulit," ungkap Mani.

Dari atap truk itulah, Mani dan Subhana baru mengetahui kalau banyak kendaraan di sekitarnya rusak dan terbakar.

Lantaran belum ada orang yang datang, Mani kemudian turun dari truk dengan hati-hati.

Ia turut membantu Subhana turun dari truk.

"Akhirnya saya turun perlahan-lahan menuruni atas kepala mobil. Suami saya yang berdarah saya tuntun, saya gendong," ujar Mani.

Kemudian, baru sejumlah pegawai PT Jasa Raharja membantu mereka.

Sebagaimana diketahui, kecelakaan beruntun tersebut melibatkan 20 kendaraan.

Insiden nahas tersebut diawali dengan tergulingnya dump truck yang membuat banyak kendaraan mengantre.

Hingga pada akhirnya datanglah dump truck yang dikemudikan Subhana menubruk deretan mobil yang tengah mengantre tersebut.

Subhana mengatakan dirinya melaju dengan kecepatan 63 km per jam sebelum tabrakan terjadi.

"Seingat saya, kecepatan saya 63 km per jam pak. Di depan saya mobil pada berhenti," kata Subhana.

Ia mengaku kaget ketika melihat ternyata banyak mobil yang berhenti di depannya.

Subhana mengakui kalau truknya susah untuk direm.

"Tiba-tiba di depan pada berhenti semua. Kecepatan saya 63. Susah saya rem ‎karena angkutan saya pasir, berat," ungkapnya

Akibat susah direm, truk yang dikemudikannya menabrak sejumlah kendaraan di depannya.

Namun, ia sempat membanting setir ke kiri.

"Enggak ke rem, jebred jebred jebred, saya nabrak truk boks dan saya banting ke kiri dan nyaris ke jurang," lanjut Subhana.

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Perjuangan Pasutri Bertahan Hidup di Kecelakaan Tol Cipularang, Istri Bantu Suami Turun dari Truk