Fakta Anjing 'Sparta' Bima Aryo Serang ART Hingga Tewas, Kesaksian Suami Korban hingga Reaksi Warga

Berikut Fakta-fakta Anjing 'Sparta' Milik Bima Aryo Serang ART Hingga Tewas, Kesaksian Suami Korban hingga Reaksi Warga

Instagram/@bimaaryo
Fakta-fakta Anjing 'Sparta' Milik Bima Aryo Serang ART Hingga Tewas, Kesaksian Suami Korban hingga Reaksi Warga 

"Terus dia (TD) bilang, 'Yan itu tolong bukain kandangnya (Sparta), kasihan sudah lama (dikandangin). Begitu," ujar Enjang seperti dikutip dari TribunJakarta, Senin (2/9/2019).

Ia menduga, istrinya diserang karena anjing tersebut belum mengenal secara dekat Sparta sebab Yayan baru dua minggu menjadi ART.

"Bukan karena kelaparan, habis makan kok anjingnya," ungkap Enjang saat mengambil jenazah istrinya di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Sehari-hari Sparta selalu berkeliaran di halaman rumahnya yang lapang di Jalan Langgar 04/RW 04 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Menurut Enjang, Sparta biasanya memang dilepas main di halaman, dari siang sampai sore.

Proses evakuasi ketiga anjing milik Bima Aryo saat dibawa jajaran Sudin KPKP Jakarta Timur, Selasa (3/9/2019).
Proses evakuasi ketiga anjing milik Bima Aryo saat dibawa jajaran Sudin KPKP Jakarta Timur, Selasa (3/9/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

3. Sudah Tiga Kali Melukai Warga

Irma menjelaskan, anjing yang diberi nama Sparta itu sudah tiga kali melukai warga.

Pertama kali menyerang kuli bangunan yang sedang bekerja di rumah Bima sekitar satu tahun lalu.

Beberapa bulan kemudian, Sparta dikabarkan kembali menyerang seorang wanita tua hingga luka parah.

"Sekitar delapan bulan yang lalu deh dia gigit lagi, gigit ibu-ibu tua, dikoyak, habis darahnya keluar. Sama yang sekarang yang tewas (Yayan)," ujar Irma.

Setelah kasus pertama, yaitu saat Sparta menyerang kuli bangunan, Sudin KPKP Jakarta Timur pernah mengobservasi Sparta.

Dari hasil observasi, Sparta negatif rabies.

"Kami pernah observasi, tapi pemiliknya bilang observasi datang saja ke lokasi karena takutnya petugas observasinya yang digigit."

"Makannya petugas kita yang datang ke lokasi untuk observasi selama dua minggu dan sudah diobservasi, (hasilnya) negatif rabies," ujar Irma.

Pasca tewasnya Yayan, petugas Sudin KPKP akan kembali observasi anjing tersebut guna mengetahui apakah anjing itu mengidap rabies atau tidak.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved