Cuma Kurang Ongkos Rp 500, Kondektur Bus Bertengkar Sama Ibu-ibu Penumpang
Dalam video itu terlihat seorang kondektur bus yang mengenakan pakaian seragam berupa batik berwarna ungu tengah memarahi ibu-ibu.
Berdasarkan video slide selanjutnya seorang ibu-ibu yang juga berada di dalam bus saat kejadian itu pun memberikan klarifikasi.
Dalam video klarifikasi itu, sang ibu saksi ini mengatakan kalau kondektur tersebut awalnya meminta ongkos baik-baik kepada ibu penumpang tersebut.
Hanya saja, kondektur tersebut terpancing emosi saat ibu penumpang itu mulai mencakar hingga memaki.
"Kejadiannya tidak seperti itu, mas-masnya itu sudah meminta baik-baik
Ibu itu menanggapi kayak omelan, tangannya ibu itu kayak mencakar begitu, masnya membalas sambil mendorong,
Ibu-ibu tersebut sampai berbicara kasar,".
Bukan itu saja, ibu saksi mata ini kemudian memperingatkan kepada yang membuat video tersebut agar tak mengambil potongan kejadian saja hingga memunculkan bullyan terutama di media sosial.
"Bikin video yang lengkap jangan budayakan ilmu bully membully, satu ibu itu naik uangnnya kurang, mas kondekturnya minta baik-baik,
Mohon maaf kalau bikin video yang lengkap, sebelah ibu yang biru itu saya, saya kejadian itu benar-benar real saya tahu,
Kasian, trus itu masnya kalau si ibu itu kalau naik itu suka kurang, kondektur itu berhak meminta haknya," tutupnya.
Sementara itu, dikutip dari Tribunsolo.com, Direktur PT BST Sri Sadadmojo buka suara terkait video viral di Facebook antara Kondektur atau Pramugara BST dengan Emak-emak.
Sadadmojo mengatakan, Kondektur atau Pramugara tersebut berinisial RD (21).
"Kejadian tersebut terjadi di UMS, bus dari Jalur Kartasura - Palur ibu-ibu tersebut naik," papar Sadad dihubungi.
Saat naik ini penumpang ibu tersebut hanya membayar Rp 3.000 pada pramugara atau Kondektur.
Padahal tarif umum Rp 4.500 hal tersebut berlaku sama pada semua penumpang.
