Guru yang Cabuli Lima SiswI Bantah Kabur ke Karimun, Keberadaannya Diketahui Setelah Dipancing Guru
Prasetyo mengatakan, polisi mengetahui tersangka berada di Karimun berdasarkan informasi dari salah satu guru yang berpura-pura menelepon tersangka
Tiga Hari Kabur
Diketahui pelaku, Suharyono telah kabur sejak 3 hari setelah orangtua korban mengetahui tindakan itu.
Berdasarkan keterangan pihak sekolah, sudah ada 3 laporan yang diterima sekolah dan informasi dari KPPAD ada 6 orangtua korban yang telah melapor, sedangkan laporan ke unit Reskrim baru 1 laporan.
Suharyono oknum guru yang melakukan pencabulan terhadap belasan muridnya akhirnya dipecat oleh pihak sekolah sebagai sanksi terhadap perilaku tak senonohnya.
Kepala Sekolah SD yang berlokasi di Batam Centre tersebut mengakui jika M melakukan perbuatan asusila dengan modus melakukan hipnoterapi terhadap murid-muridnya.
"Modus yang dipakai metode hipnoterapi," ujar Kepala sekolah kepada Tribunbatam.id, Kamis (5/9/2019).
Mengenai proses hukum yang akan diambil pihak sekolah mengaku akan menyerahkannya pada orangtua korban.
"Proses hukumnya kita serahkan kepada orangtua korban" ujarnya.
Namun, pihak sekolah mengatakan akan siap membantu dan memfasilitasi orangtua korban dalam proses hukum.
"Kami akan membantu dan memfasilitasi untuk proses hukum" ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Suharyono, oknum guru sekolah dasar (SD) di kawasan Batam Centre yang diduga melakukan pencabulan terhadap siswa SD di tempatnya mengajar melarikan diri setelah ketahuan melakukan perbuatan tak senonoh terhadap anak didiknya.
Pria berusia 45 tahun tersebut disebut telah mengajar di sekolah tersebut selama 4 tahun belakangan.
Diduga sedikitnya sudah belasan anak menjadi korban pelampiasan hawa nafsu pria itu.
Berdasarkan keterangan pihak sekolah sudah ada 3 laporan yang diterima sekolah, sedangkan informasi dari KPPAD ada 6 orangtua korban yang telah melapor.
Kepala sekolah SD (dirahasiakan untuk melindungi korban) saat dikonfirmasi Tribunbatam.id mengaku prihatin dengan kejadian tersebut.