Kapolri Jenguk Polisi yang Lehernya Tertancap Panah Papua, Diberi Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Kapolri Jenderal Toto Karnavian menjenguk anggota Polri yang lehernya tertancap panah Papua, Diberi Kenaikan Pangkat Luar Biasa

KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI
Kapolri Jenderal Tito Karnavian membesuk Bripda Rifki (19) yang mengalami luka panah di bagian tangan, di RS. Bhayangkara Jayapura, Papua. Bripka Rifki merupakan salah satu dari 4 personel kepolisian yang terluka saat terjadi kerusuhan di Kabupaten Deiyai, pada 28 Agustus 2019 

#Kapolri Jenguk Polisi yang Lehernya Tertancap Panah Papua, Diberi Kenaikan Pangkat Luar Biasa

TRIBUNBATAM.id -  Bripda Dedy Taime (20), polisi yang lehernya tertusuk panah Papua dalam pada 28 Agustus 2019 lalu mengalami kenaikan pangkat.

Selain Bripda Dedy Taime, ada juga tiga anggota Polri yang terluka kena tembak dan panah saat aksi kerusuhan di Kabupaten Deiyai dan Jayawijaya, Papua juga mendapat kenaikan pangkat luar biasa.

Kenaikan pangkat itu disebutkan langsung oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat menjenguk 3 anggotanya di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura, Papua, Kamis (5/9/2019).

Kemudian, Bripda Rifki (19) yang terkena panah di tangan kiri.

Dedy dan Rifki terluka saat terjadi kerusuhan di Deiyai, Papua, pada 28 Agustus 2019.

Sementara, seorang personel polisi lainnya adalah Ipda Iwan.

Foto-foto Panah Papua saat Rusuh Tertancap di Leher Bripda Dedi, Anggota TNI Gugur di Dalam Mobil

Pemerintah Ungkap Aktor yang Bermain di Rusuh Papua, Wiranto Sebut Coba Cari Keuntungan

Dia tertembak di paha kiri saat terjadi kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pasar Jibama, Kabupaten Jayawijaya.

"Bukan hanya atensi yang telah diberikan sesuai hak-hak, termasuk asuransi dan tanggungan biaya kesehatan oleh Polri, tapi juga saya memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada mereka, agar semangat mereka tetap tinggi dan semangat teman-teman yang lain juga tetap tinggi," ujar Tito.

Tito menegaskan bahwa seluruh anggota kepolisian harus tetap dapat melayani dan mengayomi masyarakat, meski ada beberapa rekannya yang menjadi korban kekerasan.

Kapolri bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sudah berada di Jayapura sejak 3 September 2019.

Sesuai agenda, mereka akan beraktivitas di Papua hingga 7 September 2019.

Kehadiran Kapolri dan Panglima TNI di Papua untuk merespons gejolak yang tengah terjadi di Papua dan Papua Barat.

Kerusuhan yang terjadi diawali demo dan unjuk rasa terkait perlakuan diskriminatif yang menimpa mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.

Pada19 Agustus 2019, aksi protes yang berujung kerusuhan terjadi di Sorong dan Manokwari, Papua Barat.

Kemudian, di hari yang sama, aksi protes juga berlangsung di Jayapura.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved