Jembatan Barelang, Ikonik Kota Batam yang Dibangun di Era Kepemimpinan BJ Habibie

Jembatan Barelang menjadi infrastruktur spektakuler yang dibangun pada era kepemimpinan BJ Habibie sebagai Ketua Otorita Batam

Penulis: Dewi Haryati |
TRIBUNBATAM.id/ARGIANTO
BJ Habibie Presiden RI ke-3 

Sedangkan pembangunan Jalan Trans Barelang sebagai penghubungnya Rp 77,3 miliar.

Pembangunan jembatan dan jalan Trans Barelang disiapkan untuk memberikan dampak pada percepatan pengembangan dan pertumbuhan Barelang secara keseluruhan.

1. Jembatan I Barelang

Proyek jembatan pertama dikerjakan PT Pembangunan Perumahan. Itu setelah melalui proses tender, dan didapatlah pemenang yang akan melaksanakan pembangunannya dari PT Pembangunan Perumahan.

Jembatan I Barelang diberi nama Teungku Fisabilillah. Nama ini diambil dari nama Raja yang Dipertuan Muda Riau-Lingga-Johor-Pahang IV.

Jembatan ini menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Tonton dengan tipe cable stayed. Sesuai masterplan, Pulau Tonton akan dikembangkan sebagai kawasan pariwisata. Pembangunan enam jembatan ini dimulai pada Oktober 1993. Namun tak disebutkan berapa lama pengerjaan jembatan I ini.

2. Jembatan II Barelang

Proyek jembatan ini dikerjakan PT Hutama Karya. Disebut juga Jembatan Nara Singa II. Diambil dari nama seorang Panglima Raja Indragiri Hulu. Merupakan jembatan Balance Cantilever Box Gierder, Single Box terpanjang di Indonesia saat itu. Yakni panjangnya 420 meter dan lebar 18 meter.

Jembatan ini menghubungkan Pulau Tonton dan Pulau Nipah. Pulau Nipah sendiri direncanakan sebagai kawasan suaka alam, pelestarian alam, cagar alam dan ilmu pengetahuan. Pengerjaan jembatan memakan waktu 1.305 hari dan selesai pada 31 Mei 1997.

3. Jembatan III Barelang

Diberinama Jembatan Raja Ali Haji. Diambil dari nama seorang ulama, sejarawan dan pujangga abad ke-19 dari Kerajaan Lingga. Raja Ali Haji juga merupakan cucu Raja Haji Fisabilillah. Maha karyanya yang terkenal adalah Gurindam Dua Belas.

Jembatan III dibangun PT Bangun Cipta Kontraktor. Merupakan jembatan dengan tipe segmental concrete box girder dengan tipe pondasi abutment. Lama pengerjaan 901 hari dan selesai pada 31 Maret 1996.

4. Jembatan IV Barelang

Diberi nama Jembatan Sultan Zainal Abidin. Diambil dari nama seorang pejuang di Riau sekaligus ulama. Ia berjasa melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda untuk mempersatukan Rokan dari Hulu hingga Hilir.

Dibangun PT Waskita Karya. Lama pengerjaan 1.328 hari dan selesai pada 31 Mei 1997. Jembatan ini menghubungkan Pulau Setoko dan Pulau Rempang. Dilihat statusnya sebagai taman buru, Pulau Rempang akan dikembangkan sebagai daerah industri, pemukiman, pariwisata, perdagangan dan jasa.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved