Teman Sejak Kecil, Sholahudin Alayubi Tega Bunuh Pengusaha Cantik di Gresik, Ternyata Ini Sebabnya

Terungkap penyebab pembunuhan pengusaha cantik Hadryil Choirun Nisa'a (25), pelaku Sholahudin Alayubi buat pengakuan.

surya/sugiyono/istimewa
Pengakuan Sholahudin Alayubi Usai membunuh Hadryil Choirun Nisa'a (25), pemilik Cafe Penjara Gresik 

TRIBUNBATAM.id - Terungkap penyebab pembunuhan pengusaha cantik Hadryil Choirun Nisa'a (25), pelaku  Sholahudin Alayubi buat pengakuan. 

Sholahudin Alayubi menyebut tak berniat membunuh Hadryil Choirun Nisa'a. 

Dia beralasan hanya ingin mengambil perhiasannya untuk membayar utang. 

 Ayub mengaku terbelit utang sekitar Rp 5 juta. 

"Saya hanya mengincar perhiasannya dan HP nya (Telepon selulernya,red). Ternyata dia memberontak. Saya langsung menyekapnya. Tidak ada niatan untuk membunuhnya," kata Ayub.

Ayub mengatakan bahwa antara korban dengannya sudah kenal sejak kecil.

Korban juga pernah berjualan di dalam kafe.

Bahkan, almarhum Bapak korban juga pernah bisnis bersama dengan ayah Ayub.

"Sudah kenal sejak kecil dengan Nisa'a, sehingga karena saat minta perhiasannya memberontak, langsung saya bekap. Ternyata sampai meninggal dunia," imbuhnya.

Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro merilis pelaku pembunuhan pemilik Cafe Gresik beserta barang buktinya di Mapolres Gresik, Rabu (11/9/2019).
Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro merilis pelaku pembunuhan pemilik Cafe Gresik beserta barang buktinya di Mapolres Gresik, Rabu (11/9/2019). (surya.co.id/sugiyono)

Hadryil Choirun Nisa'a (25) ditemukan tewas di dalam Kafe Penjara, Jalan Raya Cerme, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Selasa (10/9/2019) sekitar pukul 20.00 WIB.

Untuk memancing korban masuk ke kafe, Ayub memancingnya pakai kucing. 

Sebab, pelaku dengan korban sudah kenal sejak kecil, sehingga tahu hewan kesukaan korban.

"Kucing ini untuk memancing korban untuk masuk ke dalam Kafe. Setelah korban masuk, pelaku langsung menutup pintu gerbang. Setelah itu, pelaku memeluk tubuh korban dari belakang," kata Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro dengan didampingi Kapolsek Cerme AKP Iwan Hari Poerwanto, Rabu (11/9/2019).

Ternyata korban berteriak dan memberontak meminta tolong.

Karena kondisi kafe sepi dan area kafe yang remang-remang, sehingga aksi tersebut dilanjutkan dengan membekap mulut dan mencekik leher korban agar tidak berteriak. Sampai korban pingsan.

"Karena korban masih gerak-gerak, kemudian dilanjutkan membekap dan mencekik kedua kalinya sampai korban meninggal dunia. Setelah itu, korban dilucuti celana dan perhiasannya," imbuhnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved