Riau Dikepung Kabut Asap yang Pekat, Seluruh Sekolah Diliburkan
Hampir seluruh wilayah di Provinsi Riau terperangkap kabut asap dalam beberapa harri terakhir. Sejumlah titik api terus bermunculan
TRIBUNBATAM.ID, PEKANBARU - Hampir seluruh wilayah di Provinsi Riau terperangkap kabut asap alias jerebu dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah titik api terus bermunculan di berbagai wilayah.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah titik tersebut sudah berlangsung selama dua minggu terakhir, namun semakin memburuk seminggu terakhir.
Akibatnya, seluruh sekolah diliburkan oleh Pemprov Riau dan sejumlah daerah.
Manggala Agni KLHK maupun Damkar BPBD terus berjibaku memadamkan titik api yang umumnya terjadi di lahan gambut.
• VIRAL! Seekor Anjing Lebih Pintar Dari Pria yang Ditabrak Mobil Ini, Lihat Videonya
• BERUNTUNG, Pria Ini Beli Jas Bekas di Pasar Loak dan Menemukan Uang Rp 71,5 Juta dalam Kantong
• Hanya Tinggal Baju di Badan, Korban Kebakaran Berharap Bantuan Dari Pemerintah Batam
Pada Kamis (12/9/2019), TribunPekanbaru.com melaporkan bahwa tiga titik api baru kembali muncul di lokasi yang pernah dipadamkan di Kabupaten Siak, Kamis (12/9/2019).
Ketiga titik api baru tersebut memberi kontribusi atas pekatnya kabut asap yang melanda kabupaten berjuluk Negeri Istana itu.
Kepala Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Daerah Operasional Siak, Ihsan Abdillah mengatakan, pihaknya sudah bergerak melakukan pemadaman di ketiga kawasan yang terbakar itu. Pihaknya juga dibantu TNI Perbantuan (Kavaleri).
"Kita di lokasi pemadaman bersama TNI Perbantuan (Kavaleri) hari ini," kata Ihsan.
Ketiga lokasi titik api ada di Kampung Suka Mulia, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak. Di lokasi ini terbakar kebun sawit seluas lebih kurang 1 hektare.
"Ini lokasi lama yang muncul lagi apinya," kata dia.
Lokasi kedua berada di Kampung Bari-bari, Kecamatan Pusako. Luas kebakarannya lebih kurang 2 hektare. Kemudian kebakaran juga terjadi di Kampung Bandar Jaya, Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis seluas 10 hektare.
"Siak Kecil ini masuk wilayah kami, daerah operasional Siak," kata Ihsan.
"Kami saat ini memadamkan yang di Kilometer 5 Dayun," kata Kepala Damkar BPBD Siak Irwan Pryatna.
Irwan menambahkan, di KM 5 Dayun luas kebakaran lebih kurang 1 hektare. Pihaknya berada di lokasi ini dan sebagian membantu tim gabungan Manggala Agni dan TNI di Kilometer 12 Suka Mulia.
Sementara kondisi kabut asap di Kabupaten Siak semakin parah. Jarak pandang tidak sampai 1 kilometer pada Kamis ini. Sekolah masih diliburkan karena aroma asap sudah masuk ke dalam ruangan. (Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)
Kualitas udara di Kabupaten Kampar juga dalam kategori bahaya berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kampar.
Berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada Kamis (12/9/2019) pagi hari, kondisi udara di Kampar dalam kategori berbahaya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kampar, Aliman Makmur mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktvitas di luar ruangan.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker jika keluar rumah.
Dikatakan dalam rangka meminimalisir dampak asap ditengah masyarakat Dinas Lingkungan Hidup Kampar akan melakukan pembagian masker gratis.
Tindakan yang sama sebelumnya sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.
Ribuan masker telah dibagikan Dinas Kesehatan langsung ke masyarakat ataupun melalui puskesmas.
Plt Kadiskes Kampar, Dedi Sambudi menyampaikan, untuk mengantisipasi dampak buruk bencana kabut asap ini seluruh puskesmas diinstruksikan untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan memberikan penyuluhan tentang kabut asap.
"Masyarakat juga kita imbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah," ungkapnya.
Ia mengatakan jika keluar rumah diharap masyarakat menggunakan masker.
Sebelumnya, Kepala Operasi BPBD Kampar, Adi Chandra Lukita mengatakan karhutla masih terjadi di Kecamatan Tambang seluas 5 hektare.
Kebakaran terjadi di lokasi lahan kosong yang bersebelahan dengan perumahan pemukiman warga.
Lokasi tersebut diantaranya di lahan kosong sebelah Perumahan Marwah Sejahtera dan lahan kosong disebelah Perumahan Mustamindo.
Lokasi ini merupakan lokasi yang sebelumnya pernah juga mengalami kebakaran.
"Kebakaran yang terjadi hari ini meluas daerahnya dibanding kejadian kebakaran yang terjadi sebelumnya," katanya.
Adi menyampaikan dua lokasi kebakaran yang terjadi kondisinya sulit air.
"Untuk di lokasi sebelah Perumahan Marwah Sejahtera Rimbo Panjang kita dalam aksi pemadaman kebakaran ini cuma bisa mengandalkan air dari mobil pemadam kebakaran," ungkapnya.
Pemadaman tidak hanya melibatkan personel BPBD Kampar, tetapi juga TNI dan Satgas Karhutla lainnya.
Adi mengatakan melihat pola kebakaran lahan yang terjadi diperkirakan kebakaran disebabkan ulah manusia yang membakar demi kepentingan pembukaan lahan.
Dinkes Kuansing Dirikan Posko Kesehatan
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kuansing mendirikan dua posko kesehatan di Teluk Kuantan, Kuansing. Pendirian posko ini untuk bisa melayanu masyarakat.
"Ada dua posko kesehatan yang kita dirikan mulai hari ini," kata Kepala Dinkes Kuansing dr Reza Tjahyadi, Kamis (12/9/2019).
Dua posko tersebut ada di simpang Tugu Cerano dan pasar modern Kuansing. Reza Tjahyadi mengatakan,pendirian posko kesehatan ini untuk merespon kondisi asap yang makin pekat.
Sebab, kondisi kabut asap pada Kamiskemarin tebal bila dibandingkan sehari sebelumnya.
"Pendirian posko ini berdasarkan surat dari Gubri," ujarnya.
Posko kesehatan ini direncanakan akan bekerja selama 24 jam. Warga bisa memeriksa kesehatan di posko tersebut.
Sebelumnya Gubri Riau Syamsuar mengeluarkan instruksi ke Dinas Kesehatan Riau, kabupaten/kota di Riau untuk mendirikan posko kesehatan. Instruksi ini untuk mengatasi kabut asap. (Tribunpekanbaru.com)
