Bahas Bank Wakaf Mikro hingga Fintech, OJK Gelar Pelatihan dan Gathering Media Massa Sumbagut
OJK menggelar pelatihan dan gathering media massa untuk area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) dan memberikan sejumlah materi soal keuangan.
TRIBUNBATAM.id, YOGYAKARYA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar pelatihan dan gathering media massa untuk area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) mulai Kamis (12/9/2019) hingga Minggu (15/9/2019).
Dalam acara yang digelar di The Pheonix Hotel Yogyakarta tersebut dihadiri jurnalis dari sejumlah media massa mulai dari wilayah Aceh, Medan, Padang hingga Batam.
Ada sejumlah materi yang diberikan oleh narasumber selama pelatihan tersebut. Mulai pembahasan terkait Bank Wakaf Mikro (BMW), perkembangan fintech dan inovasi keuagan digital (Panel) hingga perkembangan industri jasa keuangan Sumatera Bagian Utara.
Dalam kesempatan tersebut, OJK juga mengundang redaktur Media Jakarta untuk memberikan materi terkait cara menulis berita ekonomi di era digital.
Bicara soal Bank Wakaf Mikro (BMW) sendiri, Suparlan, Direktur Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro mengungkapkan, lembaga ini merupakan lembaga yang dibentuk untuk membantu permodalan usaha kecil mikro (UMKM).
• MENGENAL Bank Wakaf Mikro: Tidak Boleh Himpun Dana Warga, Hanya Donatur. Begini Cara Penyalurannya
"Ada 92 juta lebih usaha yang ada di Indonesia, dan 98 persen di antaranya adalah usaha mikro. Sisanya adalah usaha besar," katanya.
Yang jadi persoalan, usaha kecil mikro ini masih kesulitan untuk mengakses pinjaman untuk modal ke perbankan konvensional.
Sehingga, dibentuklah lembaga yang akan membantu mereka untuk mendapatkan modal dengan cara mudah dengan sistem imbal hasil yang dibuat dengan sistem berkelompok.
"Dana ini didapatkan dari donatur yang memang berniat membantu usaha kecil. Kemudian dana ini disalurkan melalui BWM dengan imbal hasil sebesar 3 persen," jelasnya.
Dana yang dikembalikan plus imbal hasil 3 persen itu, nantinya akan diputar lagi atau disalurkan ke BWM lain agar semua bisa merasakan manfaat bantuan dana dari donatur.
Untuk pengembalian, nasabah BWM bisa mengembalikan dengan jangka waktu lama dengan angsuran mingguan.
Hingga 2018, sudah ada sekitar 52 BMW di seluruh Indonesia dan masih didominasi di wilayah Jawa.
Dan angka itu diharapkan akan bertambah terus hingga akhir 2019 ini bisa mencapai 100 unit BMW di Indonesia.
Suparlan menambahkan, OJK akan menggandeng pesantren yang jumlahnya lebih dari 28.000.
"Kenapa pesantren? Karena pesantren memiliki potensi ekonomi tinggi yang bisa dikembangkan. Pesantren juga diharapkan bisa dijadikan 'laboratorium' bagi santri untuk belajar ekonomi," kata Suparlan.