Puluhan Kota di Malaysia Dikepung Kabut Asap, Lima Terparah Termasuk Kantor Mahathir Putrajaya
Lima kota besar di Malaysia dikepung oleh kabut asap yang parah dan tergolong "sangat tidak sehat", Senin (16/9/2019), termasuk Putrajaya
TRIBUNBATAM.ID, KUALA LUMPUR - Lima kota besar di Malaysia dikepung oleh kabut asap yang parah dan tergolong "sangat tidak sehat", Senin (16/9/2019) dan puluhan kota lainnya "tidak sehat".
Satu dari lima kota yang tergolong sangat tidak sehat itu adalah kompleks pemerintahan Putrajaya. Kota lainnya Johan Setia di Klang, Selangor dan Sri Aman, serta Samarahan dan Kuching di Sarawak.
Portal Sistem Manajemen Indeks Pencemar Udara (APIMS) menunjukkan API atau PSI di Putrajaya tercatat 203 pada jam 9 pagi, memburuk dari 199 pada jam 7 pagi.
Putrajaya merupakan area terbaru untuk mendaftarkan pembacaan API yang sangat tidak sehat hari ini dengan pembacaan 202 pada jam 12 siang.
API di Johan Setia adalah 208; Sri Aman, 217; Samarahan, 223; dan Kuching, 248.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dan istrinya Dr Siti Hasmah Mohamad Ali sendiri tidak berada di kantornya karena sedang menghadiri perayaan Hari Malaysia 2019 di Kuching.
API antara nol dan 50 menunjukkan kualitas udara yang baik; 51 dan 100, sedang; 101 dan 200, tidak sehat; 201 dan 300, sangat tidak sehat dan 300 ke atas, berbahaya.
Kualitas udara tergolong "tidak sehat" jika indeks API di atas 101.
Kantor Berita Bernama melaporkan, untuk kawasan Lembah Klang, API di Batu Muda adalah 106; Cheras, 156; Petaling Jaya, 146; Shah Alam, 155; Klang, 138; dan Banting, 161.
Tiga tempat di Negeri Sembilan memiliki kualitas udara "tidak sehat", yaitu Nilai (170); Seremban (137) dan Port Dickson (135).
Di Melaka, kualitas udara "tidak sehat" tercatat di Alor Gajah (123); Bukit Rambai (127) dan Kota Bersejarah Melaka (138).
Di Pahang, Temerloh (162), Indera Mahkota Kuantan (176) dan Balok Baru, Kuantan (145) memiliki kualitas udara "tidak sehat".
Kualitas udara "tidak sehat" tercatat di Segamat (124) dan Tangkak (153) di Johor; Kemaman (147) dan Paka (117) di Terengganu dan Tawau (134) dan Sandakan (108) di Sabah.
Delapan area lain di Sarawak mencatat kualitas udara "tidak sehat", yaitu Miri ILP (Industrial Training Institute) (128); Miri (128), Samalaju (130); Bintulu (154); Mukah (129); Sibu (142); Sarikei (162); Sekolah Kebangsaan Kuala Baram 2 (103).
Dua puluh empat wilayah di negara itu mencatat kualitas udara sedang.