Udara Batam Tidak Sehat, 1 Pasien Tumbang Terserang ISPA, Dirawat di RS Embun Fatimah Batam

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan (Sumsel) menyebabkan dampak pencemaran udara di beberapa daerah terdekat. Ta

Editor: Eko Setiawan
tribunbatam.id/Dipa Nusantara
Udara Batam Terdeteksi Kurang Sehat, Satu Pasien Tumbang 

Udara Batam Terdeteksi Kurang Sehat, Satu Pasien Tumbang

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan (Sumsel) menyebabkan dampak pencemaran udara di beberapa daerah terdekat. Tak terkecuali di Kota Batam.

Akibat karhutla, kabut asap pun menyelimuti langit Kota Batam dalam beberapa hari terakhir.

Apalagi, hari ini, Selasa (17/9/2019), indeks standar pencemar udara (ISPU) di Batam tercatat berada di angka 100.

"Itu tandanya udara kita sedang tidak sehat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, saat dihubungi.

Ada 3 Dinas di Pemprov Kepri yang Digeledah KPK, Semuanya Terkait Kasus Reklamasi Gubernur Kepri

Polsek Batam Kota Tangkap Pelaku Pencurian Pipa Besi Milik PT ATB, Bawa Alat Las Untuk Potong Besi

Menyikapi hal ini, Didi pun bersama pihak terkait langsung mengambil langkah untuk membagikan masker serta mendatangi beberapa rumah sakit terdekat untuk melihat pasien yang terjangkit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

"Tadi sudah ke RS. Embung Fatimah, dan memang ada satu pasien terjangkit ISPA. Tapi itu tidak ada kaitannya dengan kabut asap," sambungnya.

Ia menjelaskan, pasien itu tercatat sudah beberapa kali keluar masuk rumah sakit.

Awalnya, ia dirawat di RS. Mutiara Aini Batam sebanyak dua kali.

Jokowi Cium Aroma yang Tidak Beres Terkait Kebakaran Lahan di Riau: Ini Terorganisasi

"Sudah seminggu, masuk lagi. Memang ISPA berlanjut dapat menyebabkan komplikasi jadi peneumonia (radang paru-paru)," terangnya.

Didi pun menuturkan, ISPA yang berlanjut menjadi peneumonia tak hanya terjadi karena dampak asap.

Menurutnya, faktor stamina dan virus juga dapat menyebabkan penyakit yang mengganggu saluran pernapasan itu.

Dampak asap hanya ISPA, jadi perlu dibedakan. Kebetulan, udara lagi tidak sehat karena asap," pungkasnya.

Diketahui, kualitas udara normal berada pada angka 0 hingga 50 dalam hitungan ISPU.

Sementara, kualitas udara dari hari ke hari terus mengalami naik turun untuk tingkat pencemarannya.

Kemarin, Senin (16/9/2019), ISPU sendiri menunjukkan angka 89 yang artinya kualitas udara masih normal. (tribunbatam.id/dipanusantara)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved