Berawal Dari Bercanda Masalah Orang Tua ,Siswa SMP Ditemukan Tewas Usai Cekcok Dengan Teman Sebangku

Seorang pelajar SMP kelas 2 di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, tewas Selasa (17/9/2019) siang. Korban tewas di tangan teman sebangkunya.

Tribun Wow
pembunuhan ilustrasi 

TRIBUN BATAM.ID - Seorang pelajar SMP kelas 2 di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, tewas Selasa (17/9/2019) siang.

Korban berinisial AG tergeletak dan jasadnya ditemukan oleh warga di samping motornya di pinggir jalan Dusun Krandon, Desa Nambuhan, Kecamatan Purwodadi, Grobogan.

Dilansir dari Kompas.com, kakek AG, Pardi (57), mengatakan, dalam keterangan yang ia peroleh dari teman-teman cucunya itu, sebelumnya AG terlibat cekcok dengan temannya di sekolah.

Sampai akhirnya sepulang sekolah, AG yang mengendarai motor matik dicegat oleh beberapa temannya.

AG pun diduga dihajar hingga tewas.

Anang Hermansyah dan Maia Estianty Terdiam Saat Ahmad Dhani, dan Krisdayanti Disebut

"Cucu saya ejek-ejekan sama temannya. Lalu pulang sekolah dipepet oleh teman-temannya. Cucu saya katanya kemudian dihajar hingga meninggal dunia."

"Cucu saya ditemukan tergeletak sudah tak bernafas oleh warga yang melintas," tutur Pardi, saat ditemui Kompas.com.

Menurut AG, cucunya itu tak memiliki riwayat penyakit membahayakan.

Semasa hidup kesehatannya stabil.

AG juga dikenal berkepribadian baik dan sopan.

Pihak keluarga berharap polisi dapat mengusut tuntas kasus kematian AG.

Selama ini AG tinggal bersama orangtuanya di Dusun Kepoh, Desa Karangharjo, Kecamatan Pulokulon, Grobogan.

"Cucu saya anak yang baik. Ayahnya bekerja buruh di medan dan ibunya petani. Kami berharap polisi bisa menangkap pelakunya dan dihukum seadil-adilnya. Rencana langsung kami makamkan malam ini, " kata Pardi.

Jasad anak kedua putra pasangan Sutiyo dan Kiswati itupun kemudian dibawa ke Puskesmas Pulokulon untuk diperiksa.

Dari hasil pemeriksaan medis Puskesmas Pulokulon, ditemukan sejumlah luka pada bagian kepala dan dada AG.

Setelah diperiksa di Puskesmas Pulokulon, jasad korban kemudian dibawa ke RSUD dr Soedjati untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Iya, ditemukan ada luka-luka memar, lebam pada pipi dan dada AG," kata Anik, petugas medis Pulokulon.

Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Agus Supriyadi Siswanto, mengatakan, kasus kematian pelajar SMP Kandangan, Purwodadi itu masih didalami oleh tim Satreskrim Polres Grobogan.

Sejumlah saksi masih diperiksa untuk dimintai keterangan.

"Dugaannya perkelahian. Ditemukan luka-luka pada fisik korban. Kami masih periksa sejumlah saksi. Tunggu hasilnya, masih didalami," kata Agus.

TIPS INSTAGRAM - Cara Praktis Unggah Story Instagram dan Facebook

Bukan dikeroyok

Tim Satreskrim Polres Grobogan, Jawa Tengah telah meringkus tersangka yang telah menghilangkan nyawa AG (13), pelajar kelas 2 SMPN 4 Purwodadi asal Dusun Kepoh, Desa Karangharjo, Kecamatan Pulokulon, Grobogan.

Tersangka diketahui merupakan teman sebangku korban, berinisial MA (13), warga Dusun Pulogendol, Desa Nambuhan, Kecamatan Purwodadi, Grobogan.

"Tersangka masih di bawah umur dan sudah kami amankan. Untuk korban sudah dimakamkan," kata Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Agus Supriyadi Siswanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/9/2019).

Dilansir dari Kompas.com, Agus menjelaskan, tertangkapnya MA adalah hasil pengembangan penyidikan kepolisian di lapangan.

Termasuk juga hasil dari pemeriksaan sejumlah saksi yang mengarah ke MA.

"Tersangka mengakui," kata Agus.

Dari hasil pemeriksaan sementara tim penyidik Satreskrim Polres Grobogan, AG diduga tewas setelah duel dengan MA.

Perkelahian antara dua pelajar yang sudah saling mengenal dekat tersebut, kata Agus, dipicu permasalahan saling ejek.

Sehingga, dugaan awal yang mengarah ke pengeroyokan pun terbantahkan.

"AG dan MA saling adu jotos karena sebelumnya saling ejek. MA yang jengkel diejek kemudian memepet korban dan mengajaknya berkelahi. Sayangnya korban yang lemah meninggal dunia saat berkelahi," jelas Agus.

Kronologi

Kasatreskrim Polres Grobogan AKP Agus Supriyadi Siswanto mengatakan, tewasnya AG (13) bermula saat korban pulang sekolah sekitar pukul 12.30 WIB, Selasa (17/9/2019).

Saat itu korban hendak pulang ke rumah mengendarai motor matik. Korban sempat mengantarkan teman sekolahnya.

Selepas itu, korban tiba-tiba dihentikan oleh MA yang mengendarai motor berboncengan dengan temannya, GY (15) di tepi sawah di jalan Dusun Krandon, Desa Nambuhan, Kecamatan Purwodadi.

Dilansir dari Kompas.com, MA turun dari motor dan menghampiri korban yang masih di atas motor Beatnya. MA kemudian bertanya kepada korban dengan nada tinggi.

"Aku lahpo mbok ece terus, bapakku yo melu mbok eceni ? (Kenapa aku kamu hina terus, termasuk juga bapakku kamu hina?)," ujar Agus menirukan MA, Rabu (18/9/2019).

Kemudian korban pun spontan menjawab pertanyaan MA. "Lha lahpo? (Memang kenapa ?)".

Seketika itu korban memegang kerah kaus dan menampar pipi MA satu kali.

MA pun lantas membalas dengan memegang kaus dan memukul pipi kanan AG sebanyak dua kali.

Korban langsung terjatuh dari atas motor hingga kepalanya membentur jalan cor beton.

MA dan GY yang ketakutan lantaran korban merintih kesakitan dengan kondisi lemas. MA dan GY yang kebingungan kemudian meninggalkan korban.

"Kami masih dalami apakah korban memiliki riwayat penyakit, mengingat dua kali pukul langsung meninggal dunia," kata Agus. (Kontributor KOMPAS.com Grobogan/Puthut Dwi Putranto Nugroho)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Siswa SMP Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Berawal dari Cekcok dengan Teman Sebangku, https://jakarta.tribunnews.com/2019/09/19/siswa-smp-ditemukan-tewas-tak-bernyawa-di-pinggir-jalan-berawal-dari-cekcok-dengan-teman-sebangku?page=all

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved