Kasus Kematian Zaenal ,Warga Lombok Timur, Usai Berkelahi Dengan Polisi

Kasus kematian Zaenal Abidin (29) seorang pemuda asal Desa Paok Motong, Lombok Timur, yang tewas setelah berkelahi dengan anggota Satlantas terungkap

Kompas.com
Kematian Oleh Polisi 

TRIBUN BATAM.ID - Kematian Zaenal Abidin (29) seorang pemuda asal Desa Paok Motong, Lombok Timur, yang tewas setelah diduga berkelahi dengan anggota Satlantas di lapangan apel Satlantas Polres Lombok Timur, mulai terungkap.

Ikhsan yang merupakan keponakan Zaenal Abidin yang menjadi saksi dalam kasus perkara tersebut mengaku melihat ada tiga oknum polisi memukul pamannya dengan menggunakan traffic cone atau kerucut lalu lintas.

Selain itu, masih dikatakan Ikhsan, kalau pamannya tidak hanya dipukul di halaman Satlantas saja, bahkan di atas mobil patroli juga di pukul oleh polisi yang berbeda.

Semenetara itu, Kapolda NTB Irjen Nana Sudjana mengaku akan segera menetapkan tersangka dalam kasus kematian Zaenal dalam waktu kurang dari tiga minggu.

Berikut ini fakta terbarunya:

Ingat Film UP ? Rumah di Jakarta Ini Lakukan Hal yang Sama, Tak Mau Digusur

1. Zaenal lebih dulu pukul polisi 

Zaenal Lebih Dulu Pukul Polisi
Zaenal Lebih Dulu Pukul Polisi (Kompas.com)

Ikhsan keponakan Zaenal mengatakan, saat sampai di halaman Satlantas pamannya terlebih dahulu melakukan pemukulan terhadap petugas polisi.

"Paman saya yang memukul duluan, memukul pakai tangan, minta motor," ungkap Ikhsan, seusai diperiksa penyidik Polda NTB, Jumat (20/9/2019).

2. Dipukul menggunakan Traffic cone.

Dipukul menggunakan Traffic cone
Dipukul menggunakan Traffic cone (Kompas.com)

Ikhsan mengaku pamannya dipukuli oleh anggota Satlantas menggunakan traffic cone atau kerucut lalu lintas.

Pemukulan itu terjadi saat dirinya kembali setelah memanggil seorang polisi.

"Satu polisi yang nyamperin kami, kemudian memanggil polisi yang di ujung, karena dia lama tidak mendengar, kemudian saya disuruh panggil. Pas baliknya itu, nah di sana lah saya lihat paman saya itu dipukul pakai kerucut," ujarnya.

Selain untuk Bumbu Dapur, Bawang Putih Juga Sebagai Antibiotik yang Atasi Banyak Masalah Kesehatan

3. Tak hanya dipukul di halaman Satlantas, tapi juga di mobil patroli

Tak hanya dipukul di halaman Satlantas, tapi juga di mobil patroli
Tak hanya dipukul di halaman Satlantas, tapi juga di mobil patroli (Kompas.com)

Ikhsan didampingi kuasa Hukum dalam agenda memberikan Kesaksian terhadap kasus meninggalnya Zaenal yang diduga oleh oknum Polisi Polres Lombok Timur.

Ikhsan mengatakan pamannya tidak hanya di pukul di halaman Satlantas, tapi juga di mobil patroli.

"Tidak hanya di halaman Satlantas, di atas mobil patroli Satlantas juga dipukul," kata Ikhsan.

Masih dikatakan Ikhsan, jika polisi yang memukul pamannya di atas mobil patroli merupakan orang yang berbeda dengan yang melakukan pemukulan di halaman Satlantas.

"Di atas mobil patroli juga dipukul oleh polisi lain, jumlahnya satu orang, waktu itu dipukul mukanya," katanya.

4. Kapolda janji tetapkan tersangka kurang dari tiga pekan

Kapolda janji tetapkan tersangka kurang dari tiga pekan
Kapolda janji tetapkan tersangka kurang dari tiga pekan (Kompas.com)

Kapolda NTB Irjen Pol Nana Sujana dalam jumpa pers di Mapolda NTB Senin (9/9/2019).

Nana menargetkan, akan segera menetapkan tersangka dalam kasus kematian Zaenal yang diduga dianiaya oleh oknum Polres Lombok Timur.

Menurut Nana, penetapan tersangka akan dilakukan dalam waktu kurang dari 3 pekan.

“Penetapan tersangka mungkin dua sampai tiga minggu lah,” ujar Nana saat ditemui Kamis (19/9/2019). 

5. Sudah periksa empat belas saksi

Sudah periksa empat belas saksi
Sudah periksa empat belas saksi (Kompas.com)

Mataram Kapolda NTB, Brigjen Polisi Nana Sudjana.

Hingga kini, sambung Nana, Polda NTB masih melakukan investigasi dan telah memeriksa 14 orang yang diduga melakukan penganiayaan.

“Kami telah memeriksa 14 orang, sampai saat ini masih belum bisa menentukan tersangka, statusnya masih saksi, karena kami masih mencari bukti-bukti lain,” katanya.

Diakui Nana, sudah ada petunjuk untuk menetapkan tersangka.

Namun, ia menegaskan bahwa perlu memeriksa lebih dalam terkait peran dari terduga pelaku penganiayaan.

“Memang sudah ada arah, beberapa oknum anggota, sudah mengarahkan kepada tersangka, tapi masih memerlukan pemeriksaan terkait dari peran masing-masing tersebut,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Kasus Kematian Zaenal Usai Berkelahi dengan Polisi, Dipukul di Halaman Satlantas hingga Mobil Patroli", https://regional.kompas.com/read/2019/09/21/06350081/fakta-kasus-kematian-zaenal-usai-berkelahi-dengan-polisi-dipukul-di-halaman?page=all.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved