Ternyata Ini yang Memicu 2 Remaja di Sukabumi Mau Saja Saat Ibu Kandung Mengajak Berhubungan Badan
Alasan kedua anak remaja RG (16) dan R (14) berulang kali berhubungan badan dengan ibu kandungnya, Yuyu alias SR (39), terkuak.
Ternyata Ini yang Memicu 2 Remaja di Sukabumi Mau Saja Saat Ibu Kandung Mengajak Berhubungan Badan
TRIBUNBATAM.id- Kasus hubungan sedarah atau inses di Sukabumi menyedot banyak perhatian masyarakat.
Kasus ini terbongkar mulai dari kasus rudapaksa dan pembunuhan anak angkat.
Baru kemudian terungkaplah kasus hubungan seksual menyimpang yakni anak kandung yang masih remaja dengan ibu kandungnya.
Aksi dilakukan salah satunya setelah membunuh NP.
Terungkap pula kalau hubungan intim ibu dan anak itu sudah beberapa kali dilakukan.
• Kesaksian Remaja 16 Tahun di Sukabumi saat Pertama Kali Berhubungan Intim dengan Ibu Kandung
Alasan kedua anak remaja RG (16) dan R (14) berulang kali berhubungan badan dengan ibu kandungnya, Yuyu alias SR (39), terkuak.
Tragedi hubungan badan anak dengan ibu kandung alias inses terkuak setelah kedua anak tersebut memberikan pengakuan.
Siapa yang memulai mengajak hubungan badan anak dengan ibu kandung itu pun terungkap jelas, terang benderang.
Kedua anak itu menurut saja melakukan hubungan badan anak dengan ibu kandung karena sudah terbiasa melihat video seks atau video porno di ponsel.
Dari mana video itu didatapkan, keduanya mengaku suka melihat video porno yang berseliweran di media sosial Facebook.
Terkahir kali RG melakukan hubungan badan inses anak dengan ibu kandungnya setelah keduanya melakukan pembunuhan sadis terhadap NP, bocah usia 5 tahun yang sudah menjadi anak angkat.
Aksi pembunuhan sadis itu dilakukan dengan cara mencekik bocah usia 5 tahun itu, lalu anak dan ibu kandung itu melakukan hubungan badan inses di depan mayat.
Setelah selesai melakukan hubungan badan inses, keduanya, membopong bocah usia 5 tahun, korban pembunuhan sadis, itu ke sungai tak jauh dari tempat tinggalnya di Sukabumi.
Warga Kampung Bojongloa, Desa Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi tersebut saat ini harus berurusan dengan polisi.