Jelang Jokowi Umumkan Kabinet, Megawati-Surya Paloh Retak? Ini Jawaban PDIP

Jelang pengumuman kabinet Jokowi, sinyal keretakan di partai pengusung, Megawati tidak salami Surya Paloh

Tangkap layar Kompas TV
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak menyalami Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. 

Sementara, Surya Paloh memilih bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang selama ini kerap berseberangan secara politik dengan PDIP.

Dalam pertemuan itu, Surya Paloh bahkan secara terang-terangan mendukung kepemimpinan Anies Baswedan.

Sinyal keretakan hubungan Megawati Soekarnoputri dengan Surya juga diperkuat dengan langkah Surya Paloh yang menggelar pertemuan dengan ketua umum partai politik pengusng Jokowi dan Maruf Amin di kantor DPP Partai Nasdem, Senin, 22 Juli 2019. 

Dalam pertemuan itu, tak ada Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP. 

Bahkan, wakil PDIP pun tak ada. 

Dalam pertemuan itu, selain Surya Paloh sebagai tuan rumah, hadir Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa.

Surya Paloh menyebut Ketua Umum PDIP tak ikut hadir karena pertemuan tersebut berlangsung secara spontan tanpa diagendakan sebelumnya.

"Ya memang kalau bisa hadir bersama bisa lebih baik. Tapi ini spontan saja kebetulan sedang kumpul di kantor Nasdem," kata Surya Paloh kepada Kompas TV, Selasa (23/7/2019).

PDIP Ungkap Penyebab

Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno membantah hubungan Megawati Soekarnoputri dengan Surya Paloh retak.

"Tidak ada apa-apa, orang ( Megawati Soekarnoputri ) lagi jalan, dipanggil kanan-kiri. Saya juga sering," ujar Hendrawan Supratikno saat ditemui di Kompleks Parlemen, Rabu (2/10/2019).

"Jadi kemarin begini lho, di DPP juga sering kok saat saya duduk di belakang, lalu Ibu ( Megawati Soekarnoputri ) lewat, salaman, dan terus ada yang manggil, itu biasa," tuturnya.

Menurut Hendrawan Soekarnoputri, peristiwa tersebut menjadi hal yang lumrah, apalagi saat acara yang kebetulan dihadiri oleh banyak pejabat penting.

"Biasa ya, apalagi yang disalami banyak. Jadi tidak disengaja, ketika dalam komunitas yang banyak orangnya, ada yang bisa salaman dan ada yang tidak itu biasa. Ini kan dibuat seolah-olah ada rivalitas antara PDI-P dan Nasdem," tuturnya. 

Respon Surya Paloh

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved