BINTAN TERKINI

Benarkah Kerangka yang Ditemukan di Hutan Kawal Itu Kakek Saleh? Ini Jawaban Pengurus Panti Jompo

Kerangka MR X yang ditemukan di Hutan Kawal Bintan dibawa ke RS Bayangkara Polda Kepri untuk menjalani uji forensik, Jumat (4/10/2019).

Penulis: Alfandi Simamora |
TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Warga kawal dihebohkan dengan penemuan kerangka yang berserakan di sebuah hutan di Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kamis (3/10/2019) kemarin, sekitar jam 16:00 WIB. 

Ditemukan di Hutan Kawal Bintan, Kerangka Manusia Dibawa ke Rs Bayangkara Polda Kepri Untuk Uji Forensik

TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Jajaran Polsek Gunung Kijang sudah membawa kerangka manusia yang ditemukan di hutan Kampung Karang Rejo Rt 03/Rw 05, Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang ke Rumah Sakit Bayangkara Polda Kepri yang berada di Batam untuk menjalani uji forensik, Jumat (4/10/2019).

"Kerangka manusia yang ditemukan kemarin, tadi sudah kita bawa ke RS Bayangkara Polda Kepri yang berada di Batam untuk Uji Forensik," terang Plt Kapolsek Gunung Kijang, Bintan, Iptu Ngatno.

Ngatno juga menuturkan, kerangka yang tidak utuh tersebut awalnya ditemukan seorang warga yang hendak mengukur batas lahannya.

Saat itu juga dirinya melaporkan penemuan itu kepada Udin yang merupakan RT Kawal.

"Penemuannya kerangka manusia itu sekitar jam 16:00 WIB oleh warga yang hendak mengukur lahannya di sebuah hutan di Kawal," terangnya.

Setelah menerima laporan dari Ketua RT Kawal, pihaknya dan tim identifikasi langsung mendatangi TKP untuk melakukan olah TKP.

"Saya dan anggota bersama tim Inafis Polres Bintan langsung ke TKP saat itu juga," tuturnya.

 BREAKINGNEWS - Warga Heboh Kerangka MR X Ditemukan di Hutan Kawal Bintan

Ia pun menyebutkan, saat pihaknya ke lokasi, mereka menemukan bagian kerangka berpencar di mana-mana dengan jarak tengkorak kepala dengan kerangka tubuh lainnya itu sekitar 3 meter.

Dari hasil olah TKP yang dilakukan dengan adanya space antara tengkorak kepala dan kerangka lainnya, diduga jasad Mr X saat sudah meninggal dunia dimakan hewan buas yang berada di hutan Kawal.

"Diduga jasad Mr X sesudah meninggal dunia dimakan hewan buas, karena kita melihat sendiri tengkorak kepala dengan kerangka lainnya itu berpencar sekitar 3 meter," ujar Ngatno di Mapolsek Gunung Kijang.

Sementara itu,Kanit Reskrim Polsek Gunung Kijang Aiptu Edward L Manik menyampaikan, bahwa kerangka manusia itu diduga merupakan penghuni rumah Bahagia Bintan.

Dugaan itu dikuatkan dengan ditemukan sehelai celana yang dikenali Ketua RT setempat.

"Karena salah satu celana yang pernah dibeli Pak RT Udin (dikasih ke Rumah Bahagia Bintan) dikenali Pak RT dan ditemukan di TKP," terangnya.

Manik menuturkan, dugaan itu dikuatkan karena sehelai celana yang pernah diberikan ke rumah Bahagia Bintan itu mirip betul dengan yang ditemukan di TKP.

"Karena data pakaiannya sama warna dan jenisnya yang dilihat warga saat terakhir menghilang," katanya.

Di tempat terpisah, Sekertaris Yayasan Rumah Bahagia Bintan, Mariani menuturkan, bahwa kabar adanya salah satu kerangka manusia yang ditemukan di tengah hutan di Kawal dan diduga adalah salah satu penghuni rumah Bahagia Bintan sudah mendapatkan informasi langsung dari pihak kepolisian.

"Pihak kepolisian sudah datang kemari perihal itu, dan kita sudah mendapatkan informasi tersebut," tuturnya.

Sementara saat disinggung apakah ada warga Rumah Bahagia Bintan yang hilang baru-baru ini, Mariani menyampaikan benar adanya.

"Iya ada yang hilang Januari 2019 lalu, seorang kakek yang merupakan warga Kawal atas nama Saleh yang dititipkan kemari dan belum ditemukan saat kita melakukan pencarian," ujarnya.

Mariani bercerita bahwa Kakek yang bernama Saleh (70) sebelumnya diantar oleh pak RT bernama Udin pada tanggal 13 Oktober 2018 lalu.

Secara administrasi kakek Saleh memang merupakan warga Rumah Bahagia Bintan.

Beliau pun merupakan warga asli Kawal, kesehariannya selama berada di rumah bahagia sering keluar dari pondok dan keliling di sekitar kawasan pondok rumah bahagia Bintan.

Namun pada tanggal 13 Januari 2019 beliau hilang dan tidak ada kelihatan di pekarangan rumah bahagia hingga pukul 10:00 WIB pagi setelah keluar dari pukul 06:00 WIB.

Atas kehilangan itu, pihak Tagana, Dinsos Bintan dan kepolisian sempat mencari sekitar tiga bulan lamanya. Alhasil tidak menemukannya.

"Tetapi saat ini kita mendengar kabar bahwa diduga kerangka manusia yang ditemukan di hutan Kawal merupakan kerangka kakek Saleh, saya juga tidak bisa membenarkan dan biarlah pihak kepolisian yang mencari tahu," terangnya.

Mariani pun menepis hal-hal yang berasumsi bahwa pihak pengurus warga rumah bahagia Bintan tidak mengurus dan membiarkan Kakek Saleh berkeliaran begitu saja selama dititipkan di rumah bahagia Bintan.

"Kita tidak ada membiarkan beliau begitu saja, kita selalu memperhatikan beliau. Namun karena beliau orangnya memang suka keluar untuk menikmati suasana di luar daripada di pondok dan asli warga Kawal kita berikan kelonggaran dan tidak ada rasa kawatir. Tetapi itu dia, beliau pun hilang dan tidak kita kemana saat itu,"ungkapnya.

Mariani juga menambahkan, saat ini jumlah penghuni rumah bahagia Bintan sebanyak 35 orang. Yakni 25 orang nenek dan 10 orang kakek.

"Kalau untuk fasilitas di Rumah Bahagia Bintan ini sudah lumayan bagus dan tertata rapi serta layak untuk tempat tinggal kakek dan nenek penghuni rumah bahagia Bintan," tutupnya. (tribunbatam.id/alfandi simamora)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved