Presiden Jokowi Bertemu PM Lee di Singapura, Bahas Soal Udara Kepri Hingga Nongsa Digital Park

Kami telah mencapai banyak hal bersama selama masa jabatan pertama Presiden Jokowi dan saya berharap untuk mempertahankan jalur positif ini

Today Online/MediaCorp
Presiden Jokowi mendapat kehormatan memeriksa pasukan saat mengunjungi Singapura, Selasa (8/10/2019). Dalam pertemuan bilateral dengan PM Lee Hsien Loong, banyak hal yang dibahas terkait hubungan dan kerjasama kedua negara. 

Kedua negara juga menandatangani MoU (memorandum of Understanding) kolaborasi antara Arsip Nasional Republik Indonesia dan Arsip Nasional Singapura untuk tiga tahun ke depan.

MoU ini memungkinkan kolaborasi antara kedua lembaga negara untuk berbagi pengetahuan dalam kepemilikan arsip tentang sejarah, budaya atau warisan.

2. Kerjasama Ekonomi dan Nongsa Digital Park

Dalam pernyataannya, Lee mengatakan bahwa "ikatan ekonomi (kedua negara) kuat, dan terus tumbuh."

Dia mencatat bahwa Singapura telah menjadi investor terbesar di Indonesia sejak 2014.

Mengutip contoh Kendal Industrial Park di Jawa Tengah, dia mengatakan Singapura telah melakukan investasi US $ 800 juta dari hampir 60 perusahaan di kawasan industri itu hingga saat ini.

PM Lee juga menyebutkan Nongsa Digital Park di Batam juga telah berhasil menarik 90 perusahaan startup sejak didirikan tahun lalu, dan memiliki sekitar 800 talenta teknologi yang dipekerjakan dari Indonesia.

Mr Lee mengatakan bahwa kerjasama wisata juga berjalan dengan baik, dengan meluncurkan rute pelayaran baru ke Bintan, Surabaya dan Bali.

Dan masih ada potensi yang akan digarap, terutama di daerah baru, katanya.

"Kami membahas bagaimana kami dapat mengkatalisasi lebih banyak investasi di satu sama lain," tambahnya. “Satu hal penting adalah Perjanjian Investasi Bilateral, yang kami tandatangani pada Retret tahun lalu, kami harapkan  Indonesia akan segera meratifikasi.”

3. Penghapusan Pajak Berganda

Langkah penting lainnya adalah memperbarui Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda secara bilateral.

Langkah-langkah seperti itu akan "semakin memperkuat" aliran perdagangan dan investasi kedua negara.

Pernyataan pers yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) pada hari Selasa mencatat bahwa kedua pemimpin membahas cara untuk lebih memperkuat kerja sama di bidang keuangan.

"Mengingat kondisi ekonomi global saat ini, mereka sepakat bahwa Otoritas Moneter Singapura dan Bank Indonesia akan bekerja sama untuk memperbaharui lagi pengaturan keuangan bilateral mereka untuk mendukung stabilitas moneter dan keuangan, yang akan berakhir pada 4 November 2019," kata pernyataan itu.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved