BINTAN TERKINI

Antrean Solar Mengular di SPBU KM 16 Bintan, Diduga Ada Pelansir Bolak-balik Isi BBM

Antrian panjang sudah biasa terlihat di sejumlah SPBU di wilayah Bintan, khususnya KM 16 Toapaya Selatan, Kabupaten Bintan.

Penulis: Alfandi Simamora |
TRIBUNBATAM.ID/ALFANDI SIMAMORA
Antrian panjang sudah jadi pemandangan biasa terlihat di sejumlah SPBU di wilayah Bintan, khususnya KM 16 Toapaya Selatan, Kabupaten Bintan. Seperti yang terlihat hari ini, Rabu (9/10/2019 

Antrean Beli Solar Mengular di SPBU KM 16 Toapaya Selatan Bintan, Ini Kata Supir Box 

TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Antrian panjang sudah biasa terlihat di sejumlah SPBU di wilayah Bintan, khususnya KM 16 Toapaya Selatan, Kabupaten Bintan.

Hal itu terlihat hampir setiap hari, bahkan sejumlah kendaraan berbahan bakar solar tampak antri hampir 2 kilometer dari dua bahu jalan.

Seperti yang terpantau Tribun di bahu jalan dari arah Tanjungpinang menuju SPBU KM16, antrian panjang tampak hingga Kantor Bawaslu Bintan.

Sedangkan dari bahu jalan sebelah kiri dari arah lampu merah jalan lintas barat juga tampak antrian panjang kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar solar.

Terbatasnya pasokan premium dan solar dari Pertamina ke SPBU Km 16 Desa Toapaya, sudah terjadi beberapa bulan terakhir ditambah ramainya orang-orang yang diduga pelansir premium dan solar sehingga membuat stok BBM cepat habis.

Di lokasi SPBU KM 16 Bintan, terpantau juga belasan motor dengan merk dan model yang sama mondar-mandir melansir premium.

Tidak hanya itu, ada juga beberapa mobil Kijang kapsul dan panther yang bolak balik untuk mengisi solar.

Pemandangan ini sering terlihat ketika SPBU baru menerima kiriman premium dan solar dari Pertamina.

"Pemandangan itu sudah hal yang biasa di sini,dan tidak asing lagi ada sejumlah pelangsir BBM premium dan solar," tutur Rudi salah satu supir mobil Pikup yang sedang antri dilokasi,Rabu (09/10/2019).

Mahasiswa Protes Pengusaha Travel Tanjungpinang Dapat Kartu Kendali Solar Bersubsidi

Rudi juga mengaku, tidak bisa berbuat apa-apa jika ada sejumlah pelangsir yang bolak-balik mengisi BBM solar.

"Ya, kami cukup melihat pemandangan itu dan ngantri sajalah, nanti kami urusi salah. Tapi harapan kami, Dinas terkait dan Kepolisian bisalah memantau hal ini biar sedikit tertib. Kasihan juga kaminya, harus memakan waktu lama ngantri dulu baru mengantar barang ke toko-toko," tuturnya.

Hal yang sama juga dikeluhkan Yono salah supir yang membawa mobil box yang hendak mengantar barang menuturkan, bahwa dirinya sudah hampir 15 menit antri di SPBU KM 16 Toapaya Selatan.

"Antrian di sejumlah pom bensin menurutnya sudah tidak asing lagi dan sering terjadi di sejumlah SPBU, baik ketika hendak mengisi di Tanjungpinang, daerah Kijang dan di SPBU KM 16 ini,"ujarnya.

Ia juga berharap antrian panjang ini bisa terselesaikan dan jangan sampe sepanjang ini gimana caranya dari Dinas terkait. Sebab dinilai menghambat pekerjaan mereka.

"Soalnya pengantaran barang biasanya jam segini ( 10:30 WIB) sudah mulai habis, tapi karena antri isi BBM jadi tidak habis dan harus menunggu dulu terisi solar, kalau nggak bagaiamana mau jalan," keluhnya.

Sementara itu, Pengawas SPBU Toapaya Selatan,Kilomter 16, Deni sebelumnya menuturkan, bahwa untuk bahan bakar solar memang setiap pagi sekitar pukul 10:00 WIB kurang memang datang.

Sebelum solar datang memang sejumlah kendaraan berbahan bakar solar sudah antri.

"Sehingga jika sejumlah kendaraan yang berbahan bakar solar antri, maka kita mengisinya sampai selesai,"tuturnya.

Ia juga menuturkan, untuk bahan bakar solar di SPBU ini memang setiap hari selalu ada.

Namun untuk pengantaran bahan bakarnya tidak selalu pagi, terkadang ada siang dan sore.

"Karena kan tripnya gantian dengan SPBU lainya, soalnya tidak bisa kita yang masuk pagi terus solarnya," tuturnya.

Deni juga menuturkan, untuk bahan bakar solar dan bensin di distribusikan dari depat Kijang.

Sedangkan untuk bahan bakar Pertamax, Dexlite, Pertalite itu di distribusikan dari depot Tanjunguban.

"Kalau pendistribusian sebenarnya tidaklah ada kendala terhadap masalah jauh dekatnya. Tetapi pendistribusian itu tripnya bergantian, bisa jadi nanti di SPBU ini tripnya ketiga sekitar pukul 14:00 WIB baru masuk," ujarnya.

Deni juga menyebutkan, BBM jenis solar memang cepat habis.

"Sebab kendaraan yang melintas dari SPBU ini memang jalur lintas kendaraan truk dan bus yang berbahan bakar solar dengan tujuan hendak menuju Uban, Trikora dan lainnya, sehingga tidak terpungkiri cepat habis,"ucapnya.

Deni memberitahu, untuk kuota bahan bakar solar setiap harinya memang diberikan 10 ton (10.000 liter) solar.

"Tetapi tidak tiap harinya diberikan 10 ton, hanya hari Senin dan Sabtu saja diberikan 10 ton per hari. Sedangkan di hari Selasa hingga Jumat itu hanya 8 ton saja per hari," ujarnya.

Sementara untuk kuota BBM jenis premium memang biasanya dikirim 24 kilo liter namun saat ini hanya 8 Kilo liter.

"Hal ini tentunya sangat cepat membuat stok premium di tangki SPBU cepat habis,sehingga masyarakat yang membutuhkan premium terpaksa harus membeli bensin eceran yang dijual di botol dekat pinggir jalan," tutupnya. (tribunbatam.id/alfandi simamora)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved