Masalah Air di Batam

Masalah Air di Batam, Kontrak ATB Berakhir 2020, Pohon Ditebangi Sumber Air Menipis

Kontrak PT. Adhya Tirta Batam (ATB) sebagai pengelola air bersih di Batam berakhir 2020, namun hingga kini belum ada tanda-tanda siapa yang akan menge

TRIBUNBATAM/DIPA
Seorang warga memanfaatkan pelayanan air di Batam 

Menurutnya, hal itu agar pemerintah atau BP Batam dapat fokus mengurus permasalahan lainnya.

"Jadi ada tupoksi masing-masing. Instansi terkait (BP Batam) harus segera memperjelas status pengelolaan air bersih mengingat kontrak ini akan habis," sambungnya sambil berharap pihak berwenang dapat memperhatikan pelayanan maksimal terhadap kebutuhan masyarakat Kota Batam.

Sebelumnya, Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Sumatera IV, Handri Alun Bawono, beberapa waktu lalu juga menyinggung perihal ketersediaan air di Kota Batam.

Handri sendiri merasa khawatir dengan kondisi ketersediaan air bersih di Provinsi Kepri, khususnya di Kota Batam sendiri.

Menurutnya, hal ini sangat memprihatinkan.

“Sangat minim sekali, apalagi penduduk terus bertambah. Masih banyak perlu dibangun tampungan air,” katanya.

Selain itu, ia sempat menyinggung terkait pembukaan lahan dan penyalahgunaan hutan lindung di Batam.

Hal ini menurutnya juga menjadi salah satu penyebab minimnya ketersediaan air di Batam.

"Tak dapat dipungkiri itu. Aktivitas ini tentu berpengaruh terhadap ketersediaan air. Karena tidak ada lagi yang menyerap air kan?" katanya. (dna)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved