Kenalin, Inilah Orang Indonesia Pertama yang Ikut Latihan Simulasi Bertahan Hidup di Mars
Demi riset dan kemajuan peradaban manusia, berangkatlah ia ke sana dan menjalani kehidupan keras yang terasa seperti bukan di bumi.
Ketika saatnya tiba ia juga menceritakan pengalaman dan tugas yang ia emban selama mengikuti simulasi hidup di Mars.
"Aku kebagian tugas mencatat semua kegiatan dalam jurnal yang dilaporkan setiap hari ke komite secara online, dan mengoperasikan alat pendeteksi radiasi matahari,"
"Kami makan, tidur masing-masing di sebuah kabin dengan ukuran sangat kecil, berdiskusi dan rapat, mandi dan toilet di kubah berdiameter 6 meter."
"Ada juga banyak tugas yang lain, seperti misalnya mencari benda aneh, atau sampah di gurun, kemudian menelitinya dan melaporkan kepada commander."

Venzha juga mengungkapkan mengenai hal yang paling berkesan baginya selama pelatihan di Mars.
Ia menceritakan bahwa ia pernah lupa menyalakan GPS dan ia pun terkena hukuman karenanya, "Aku kena marah sang commander dan anggota tim karena kecerobohan sedikit pun bisa membahayakan misi tim,"
"Hal yang lebih penting adalah kelalaian sekecil apapun bisa membahayakan nyawa anggota kru,"
Ia juga menceritakan kesehariannya di sana.
"Tiap hari aku bangun jam 06.00. Mandi harus cepat dan airnya sedikit banget, dan itupun tidak bisa setiap hari,"
"Habis itu aku sarapan atau makan space food atau yang lebih sederhana sereal, buka laptop dan buku catatan,"
"Ketua tim nanya satu per satu anggota tim, kalian mau ngapain? Kalau nggak tahu mau ngapain dimarahi habis-habisan. Semuanya harus bisa diprediksi dan dianalisa dengan baik,"
"Siang dan malam, aku menyantap makanan khusus kayak odol bentuknya. Suhu pada saat siang hari bisa mencapai 42 derajat celcius dan minus 20 derajat celcius pada malam hari,"
"Sangat tergantung pada cuaca yang mengitarinya. Pernah beberapa hari terjadi typhoon, anginnya kenceng banget dan semuanya merasa sedikit ketakutan. Seperti kubahnya mau terbang dihantam angin dengan kecepatan di atas rata-rata."