Presiden PKS Sohibul Iman Beda Sikap dengan Prabowo, Temui Jokowi Setelah Pembentukan Kabinet
Berbeda dengan Prabowo Subianto, Presiden Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Sohibul Iman menegaskan tidak akan bertemu Presiden Joko Widodo sebelum ka
TRIBUNBATAM.id - Berbeda dengan Prabowo Subianto, Presiden Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Sohibul Iman menegaskan tidak akan bertemu Presiden Joko Widodo sebelum kabinet jilid II terbentuk.
Saat Pilpres 2019, PKS mendukung Prabowo bersaing dengan Jokowi.
Kini Prabowo melakukan safari politik bertemu dengan Jokowi dan Ketum partai pengusung Jokowi.
Bahkan beredar rumor Prabowo akan gabung dengan pemerintah dan Gerindra mendapatkan kursi di kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Sohibul Iman menanggapi pertemuan Presiden Jokowi dengan tiga pimpinan partai politik oposisi, yakni Demokrat, Gerindra dan PAN.
"Saya berkomitmen akan bertemu Pak Jokowi setelah pembentukan kabinet," kata Sohibul kepada Kompas.com, Selasa (15/10/2019).
Sohibul mengatakan, pertemuan dengan Presiden Jokowi baik sebagai ajang silaturahim sekaligus mencari solusi atas berbagai persoalan bangsa.
Namun ia mengawatirkan pertemuan yang digelar sebelum pembentukan kabinet Jokowi periode kedua bersama Ma'ruf Amin hanya akan menimbulkan spekulasi liar.
"Yang kami takar adalah timing. Kami tidak akan berusaha menemui Pak Jokowi sebelum pembentukan kabinet," kata Sohibul.
Sohibul lalu mengingatkan bahwa ia bersama jajaran PKS pernah bersilaturahim dengan Jokowi di Istana pada 2015 lalu.
Setelah pertemuan itu, PKS tetap konsisten berada di oposisi meskipun sejumlah partai lain seperti Golkar dan PAN menyatakan bergabung dengan pemerintah.
Jika Presiden Jokowi berkenan, Sohibul ingin melakukan silaturahmi serupa setelah Jokowi-Ma'ruf dilantik dan kabinet terbentuk.
Ia mengaku sudah menyampaikan niatannya ini ke Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
"Saat itu saya ngontak beliau untuk cari update terkait rusuh Papua. Disitu saya sampaikan Insya Allah akan silaturahim ke Istana setelah pembentukan kabinet. Mungkin awal 2020," kata Sohibul.
Sebelumnya, Sohibul juga sudah mengungkapkan PKS siap menjadi satu-satunya oposisi di kabinet Jokowi-Ma'ruf.
"Yang jelas ketika tidak ada satu partai pun yang siap jadi oposisi, maka PKS Insyaallah siap agar ada kepantasan demokrasi," kata dia.
Presiden Jokowi sebelumnya bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Jokowi mengakui ketiga pertemuan yang digelar terpisah di Istana itu membahas soal peluang ketiga partai untuk berkoalisi dan masuk kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Ketiga partai itu bersama PKS mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Setelah pertemuan empat mata itu, Prabowo Subianto mengatakan bahwa dirinya dan Partai Gerindra siap membantu pemerintahan Joko Widodo.
"Saya sampaikan ke Beliau, kalaupun kami diperlukan (di pemerintahan), kami siap membantu," ujar Prabowo yang kompak mengenakan kemeja putih dengan Jokowi.
Prabowo menekankan bahwa Partai Gerindra selalu mengutamakan kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan bangsa dan negara.
Meskipun berbeda pandangan politik dan pernah terlibat rivalitas pada pesta demokrasi, Prabowo meyakinkan bahwa hal itu bukanlah penghalang.
"Kami bertarung politik. Tapi begitu selesai, kepentingan nasional yang utama. Kita harus bersatu," lanjut Prabowo.
Dukung Pemindahan Ibu Kota
Prabowo juga menyatakan pihaknya mendukung rencana pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
"Kita bicara ibu kota, dimana saya menyampaikan, saya mendukung gagasan pemindahan ibu kota. Tentunya Beliau juga katakan akan melalui kajian-kajian yang tepat dan kita dukung gagasan itu," kata Prabowo.
Sementara itu, Jokowi juga menyampaikan bahwa dalam pertemuannya dengan Prabowo, mereka membahas soal rencana pemindahan ibu kota.
Jokowi banyak bercerita soal alasan ibu kota perlu dipindahkan.
Selain itu, mereka membahas mengenai perekonomian Indonesia dan peta koalisi.
Mengenai koalisi, Jokowi mengatakan hal itu belum final.
"Tetapi kami sudah berbicara banyak mengenai (kemungkinan) Gerindra masuk koalisi," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Presiden PKS Hanya Mau Bertemu Jokowi Usai Pembentukan Kabinet", https://nasional.kompas.com/read/2019/10/15/13380481/presiden-pks-hanya-mau-bertemu-jokowi-usai-pembentukan-kabinet.