BERITA KRIMINAL

Teriakan Lirih Ayah Gadis Kecil yang Digorok RH, Janji di Samping Jenazah Anaknya Tuk Cari Pelaku

Seorang bocah perempuan berusia 10 tahun, berinisial MA, meregang nyawa secara tragis pada Jumat pagi (5/9/2025), tepat saat ia hendak

|
Editor: Eko Setiawan
Polres Kolaka Timur
KORBAN PEMBUNUHAN - Kolase foto tangkapan layar video sang ayah korban saat mengungkapkan kekesalan dan amarahnya pada pelaku yang menggorok leher anaknya hingga tewas di Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (5/9/2025). Seorang bocah perempuan berinisial MA (10) tewas setelah lehernya digorok pria pada Jumat pagi sekira pukul 06.30 WITA. Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul 'Saya Cari Kamu' Pilu Ayah Pangku Jasad Anak Perempuan Tewas Digorok di Kolaka Timur, Kata Polisi, https://sultra.tribunnews.com/kolaka-bombana/81055/saya-cari-kamu-pilu-ayah-pangku-jasad-anak-perempuan-tewas-digorok-di-kolaka-timur-kata-polisi. Penulis: Sugi Hartono | Editor: Amelda Devi Indriyani 

TRIBUNBATAM.id, KENDARI – Suasana duka menyelimuti Desa Wundubite, Kecamatan Polipolia, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.

Seorang bocah perempuan berusia 10 tahun, berinisial MA, meregang nyawa secara tragis pada Jumat pagi (5/9/2025), tepat saat ia hendak berangkat mengaji.

Sekitar pukul 06.30 WITA, langkah kecil MA yang seharusnya menuju rumah ibadah berubah menjadi jejak terakhirnya di dunia.

Gadis mungil itu ditemukan bersimbah darah setelah lehernya digorok seorang pria. Peristiwa memilukan ini sontak membuat warga desa terperangah, tak percaya bahwa tragedi sekejam itu bisa terjadi di kampung mereka yang tenang.

Sebuah video yang beredar luas di media sosial menggambarkan betapa hancurnya hati keluarga korban. Dalam rekaman itu, tampak seorang pria berambut gondrong duduk di dalam ambulans.

Diduga ia adalah ayah korban. Dengan suara bergetar penuh amarah bercampur pilu, ia mengutuk perbuatan pelaku yang telah merenggut nyawa putrinya.

"Saya cari kamu sampai di mana pun," ucapnya lantang, mencoba menutupi getar suaranya yang pecah oleh tangis.

Ia kemudian menambahkan kalimat yang menusuk hati siapa pun yang mendengarnya.

"Anakku tidak pernah apa-apa itu sama kau, baru ko kasih begitu anakku eee. Dia cuma pergi itu menuntut agama," lirihnya, sebelum terisak kembali.

Tangisan dan teriakan ayah MA menjadi potret nyata betapa kejamnya kehilangan yang harus ditanggung keluarga kecil ini. Seorang anak yang seharusnya dilindungi, justru meregang nyawa di tangan orang lain.

Polisi Bergerak Cepat

Kabar pembunuhan sadis ini segera ditindaklanjuti aparat kepolisian. Kasi Humas Polres Kolaka Timur, Iptu Irwan Pansha, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menegaskan bahwa pelaku telah diamankan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Koltim hanya beberapa saat setelah kejadian.

“Benar, pelaku sudah diamankan,” ujar Irwan.

Namun, pihak kepolisian belum dapat mengungkap secara detail bagaimana kronologi lengkap maupun motif di balik aksi biadab tersebut. “Nanti sebentar, pak, pelaku lagi diperiksa,” tambahnya singkat.

Peristiwa ini tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga meninggalkan trauma kolektif bagi masyarakat Desa Wundubite dan desa-desa sekitarnya. MA dikenal sebagai anak pendiam, rajin mengaji, dan patuh pada orangtuanya. Kepergiannya yang begitu tragis menorehkan luka yang sulit disembuhkan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved