Tiga Orang Meninggal Dunia Sampai September 2019, Demam Berdarah Jadi Perhatian Dinkes Bintan
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan mencatat, ada 195 orang warga yang terserang penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBINTAN.com,BINTAN - Tiga orang pasien penderita Demam Berdarah di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri meninggal dunia hingga September 2019.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan mencatat, ada 195 orang warga yang terserang penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan, drg Euis Herawati mengatakan. jumlah masyarakat yang terserang penyakit itu dirangkum dari sejumlah Puskesmas dan RSUD di Kabupaten Bintan.
Ia menyebutkan, dari keseluruhan data itu, anak-anak yang paling banyak terserang penyakit DBD.
"Usia remaja dan dewasa ada juga yang terserang DBD. Memang yang paling rentan anak-anak karena sistem imunnya tergolong belum kuat," ucapnya Kamis (18/10/2019).
Kasus Demam Berdarah yang menyerang warga Bintan, diketahui jadi perhatian Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan, dr Gama AF Isnaeni.
• Catat, 3 Makanan Alami Percepat Penyembuhan Penyakit Demam Berdarah
• Rasanya Pahit, Tapi Tanaman Hijau Ini Ampuh Cegah Demam Berdarah! Begini Bikin Jus-nya!
• Tiga Anak Meninggal Setelah Divaksin Demam Berdarah. Ini Penjelasan Produsen Vaksinnya
Pemukiman padat penduduk di Bintan jadi perhatiannya.
Sejumlah upaya sudah dilakukan Dinkes Bintan untuk membasmi dan mencegah berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD.
Mulai dari sosialisasi 3M Plus kepada warga dan menggelar gerakan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) satu rumah satu jumantik.
Tetapi hal itu, kurang efektif dilaksanakan dilingkungan keluarga dan masyarakat.
Karena tidak ada petugas khusus yang bertanggungjawab.
"Nah karena itu, kita kedepan berencana akan membentuk petugas khusus dengan mengangkat Jumantik. Pembentukan petugas khusus ini akan dicoba secepat mungkin dan segera diusulkan ke Pemkab," ujarnya.
Petugas khusus ini nantinya akan dilatih oleh Puskesmas.
Gama menyebutkan, petugas khusus pemberantasan sarang nyamuk penyebab DBD ini, dibentuk agar lebih terarah dan terkontrol dalam memberantas sarang nyamuk tempat berkembangbiak jentik.
Selain itu, agar petugas pemberantasan sarang nyamuk yang di unjuk punya tanggungjawab.