Dari 80 Detik hingga 19 Jam, Simak Penerbangan Tersingkat dan Terlama di Dunia

Penerbangan menggunakan pesawat komersial menjadi salah satu opsi moda transportasi untuk bepergian menuju tempat yang jauh

qantas.com
Pesawat jumbo jet A380 QANTAS 

Desa Kegata dan Desa Apowo di Papua, Indonesia, dipisahkan oleh hutan lebat dan lereng-lereng gunung yang curam, sehingga jalur darat hanya akan menjadi perjalanan yang sulit dan berbahaya.

Namun dengan jalur udara, menggunakan pesawat Pilatus PC-6 Turbo Porter yang berkapasitas 10 penumpang, warga bisa sampai ke desa tujuan lebih cepat.

Landasan pesawat di kedua desa juga cukup pendek, yakni hanya 350 meter di desa Kegata dan 400 meter di desa Apowo.

3. Penerbangan Komersial Terlama di Dunia, Hampir 18 Jam

Penerbangan komersial terpanjang di dunia ditawarkan oleh maskapai Singapore Airlines yang menghubungkan rute dari Singapura menuju New York, AS.

Penerbangan jarak jauh secara langsung dan terpanjang di dunia ini pertama kali dilakukan pada 11 Oktober 2018, dengan lama waktu terbang mencapai 17 jam 52 menit.

Penerbangan terpanjang di dunia ini menggunakan pesawat Airbus A350-900ULR (Ultra Long Range) terbaru.

Pesawat ini akan dikonfigurasikan ke dalam dua kelas, dengan 67 kursi Business Classs dan 94 kursi Premium Economy Class.

4. Uji Coba Penerbangan 19 Jam dari New York ke Sydney

Selain Singapore Airlines yang telah resmi menawarkan rute penerbangan hingga lebih dari 17 jam, maskapai Australia, Qantas, kini tengah mengujicobakan penerbangan yang menempuh waktu 19 jam.

Qantas Airlines menguji coba penerbangan komersial jarak jauh terlama dari New York menuju Sydney, yang menempuh jarak sekitar 16.000 kilometer melintasi Pasifik

Uji coba akan dilakukan sebanyak tiga kali dengan yang pertama dijadwalkan berangkat dari New York pada Jumat (18/10/2019) dan direncanakan tiba di Australia pada Minggu (20/10/2019) waktu setempat.

Dalam penerbangan uji coba tersebut, para peneliti akan memantau efek penerbangan panjang tanpa henti selama 19 jam itu terhadap para penumpang dan kru pesawat.

Untuk penerbangan perdana, pesawat Boeing 787-9 akan membawa hingga 40 orang, penumpang dan kru, yang kebanyakan adalah karyawan maskapai Qantas Airlines.

Jumlah penumpang tersebut telah dibatasi guna meminimalkan bobot di atas pesawat demi memaksimalkan jangkauan bahan bakar bagi pesawat tanpa melakukan pengisian ulang.(*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved