Penculikan & Pembunuhan Sales Suzuki, Takuti Korban Bayar Cicilan, Fakta Lain Pengakuan Tersangka
Bambang Irawan (27), pelaku penculik dan pembunuh pria asal Malang atau marketing training, Bangkit Maknutu Dunirat (30), mengaku awalnya ingin menaku
TRIBUNBATAM.id - Setelah diselidiki selama tiga hari, terduga penculik dan pembunuh Sales Suzuki Cabang kota Batu, Bangkit Maknutu Dunirat (32) terungkap.
Pelaku penculik dan pembunuh sales suzuki itu adalah Bambang Irawan (27).
Penyelidikan kasus ini bermula ketika istri korban, Mei Nuriawati (28) melaporkan suaminya yang tak kunjung pulang sejak Selasa (15/10/2019).
Begini kejadiannya hingga terungkap.
Awalnya, Sang istri, Rulin Rahayu bercerita sebelumnya bahwa Bambang bekerja training di Ketintang Surabaya.
Rulin mengulur waktu saat korban pada suatu ketika akan pamit pulang.
Ia menunggu suaminya datang menemui korban di tempat kerja.
Bambang meminta Bangkit untuk membayar cicilan mobil yang ditanggung oleh istrinya Rulin Rahayu (32) yang tak lain mantan kekasih korban.
"Awalnya menakut-nakuti biar dibayar karena biaya kehidupan saya dan istri itu untuk membayar tagihan itu, terus di perjalanan ada yang bilang, wes lah (dibawa ke Cangar)," kata pelaku Bambang, Jumat (18/10/2019).
• Penculikan Sales UMC Suzuki Berujung Pembunuhan, Korban Sempat Keluar dari Mobil dan Minta Tolong
• Penculikan Sales UMC Suzuki Berujung Pembunuhan, Viral Video Detik-detik Korban Dipaksa Masuk Mobil
Pria asal Perum Magersari Sidoarjo ini bersama rekannya Kresna Bayu (22) warha Nyamplungan Ampel, M Rizal Firmansyah (19) warga Dinoyo, ARP (27) dan MIR (20) membawa paksa korban.
Kekecewaan tersebut diakui Bambang membuatnya gelap mata menghabisi nyawa korban.

Para pelaku sempat menganiaya korban di Jembatan Cangar dan menjatuhkannya di Sungai Watu Ondo. Korban pun ditemukan tewas.
Sementara istri Bambang sekaligus mantan kekasih korban, Rulin mengaku tak tahu rencana suaminya.
Ia mengira suaminya akan menyerahkan Bangkit ke Polsek Sumenep, namun kabar kematian mantan kekasihnya itu terdengar.
"Saya tidak tahu rencananya itu, setahu saya dia (Bambang) lapor ke Polsek dan komunikasi orang Polres Sumenep. Saya pikir begitu ketemu dibawa ke sana, saya tidak tahu kalau meninggal. Tahunya dari polisi," kata Rulin.