DEMO HONG KONG

Remaja 19 Tahun Ditusuk Dekat Lennon Wall Stasiun, Ribuan Demonstran Hong Kong Langsung Bergerak

Demo Hong Kong yang eskalasinya terus meningkat sepertinya bakal kembali terpicu setelah seorang aktivis berusia 19 tahun ditusuk seorang pria

South China Morning Post
Remaja berusia 19 tahun yang diduga kelompok pro-demokrasi, terkapar setelah ditusuk seorang pria tak dikenal di dekat Lennon Wall dekat Stasiun Tai Po Hong Kong, Sabtu sore. 

Snow Hang, seorang pria berusia 20-an, juga membawa bendera AS di acara itu sebagai "simbol demokrasi".

Dia mengatakan Hong Kong hanya bisa mengandalkan bantuan Amerika Serikat karena "AS memiliki kekuatan terbesar di dunia, sehingga mereka adalah pilihan terbaik".

Para pendemo Hong Kong saat ini memang terus mengkampanyekan gerakan anti-Chinadan meminta bantuan barat dan asing untuk "membebaskan" Hong Kong dari Beijing, isu yang sudah bergeser dari gerakan awal, menolak RUU ekstradisi.

Pekan lalu, seorang siswa sekolah yang diklaim adalah pendukung pro-demokrasi Hong Kong, ditemukan tewas di sebuah sungai.

Para pendemo menuduh remaja tersebut adalah korban kekerasan polisi, namun kepoilisian membantahnya.

Polisi merilis beberapa video CCTV yang menunjukkan remaja putri itu berada di sekolah beberapa saat sebelum penusukan.

Dari foto dan video yang beredar di media sosial semamenunjukkan korban berpakaian hitam dan mengenakan masker.

Dia merosot ke tanah dan berdarah ketika warga sekitar datang untuk menyelamatkannya.

Wong Siu-kin, seorang pengorganisir komunitas dari kelompok lokal Civic Passion mengatakan, korban sedang membagikan selebaran di dekat Lennon Wall yang didirikan di jalan bawah tanah pejalan kaki dekat stasiun kereta api.

Lennon Wall yang terinsipirasi dari gerakan demokrasi di Republik Ceko, didirikan di banyak tempat di Hong Kong, sebagai tempat penyaluran aspirasi melalui tulisan di kertas stiker warna-warna-warni.

"Dua orang ini tampaknya berdebat karena perbedaan pandangan politik," tulis Wong di Facebook.

“Pria itu tiba-tiba menyerang leher korban dengan pisau. Korban lari tetapi penyerang mengejarnya ke terminal bis terdekatdan kembali menikam perutnya, ” tulis Wong.

Setelah itu, kata Wong, penyerang kemudian melompat ke dalam taksi dan melarikan diri dari tempat kejadian.

Polisi belum mengkonfirmasi tentang pernyataan Wang, namun media sosial sudah dipenuhi oleh berbagai umpatan yang menuduh penyerang adalah kelompok pro-Beijing.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved