3 Lulusan Amerika Serikat Warnai Kabinet Jokowi, Siapa Saja Mereka? Simak Sosoknya
Sosok lulusan Amerika Serikat mewarnai kabinet Jokowi, mereka adalah Wishnutama, Nadiem Makarim, Erick Thohir.
TRIBUNBATAM.id - Sosok lulusan Amerika Serikat mewarnai kabinet Jokowi, mereka adalah Wishnutama, Nadiem Makarim, Erick Thohir.
Wishnutama, Nadiem Makarim, Erick Thohir mendatangi Istana Kepresidenan pada Senin (21/10/2019) pagi.
Kedatangan Wishnu bertepatan dengan rencana Presiden Joko Widodo mengumumkan susunan Kabinet Kerja Jilid 2.
Dia adalah orang keempat yang datang ke istana. Sebelumnya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sudah datang terlebih dahulu.
Dilansir dari artikel Kompas.com berjudul "Dipanggil Jokowi ke Istana, Siapa Wishnutama?", Wishnutama lahir di Jayapura, Papua pada 4 Mei 1976.
Wishnutama yang dikenal sebagai pendiri sekaligus CEO NET TV ini memiliki nama lengkap Wishnutama Kusubandio.

Wishnutama mulai bekerja di dunia pertelevisian pada tahun 1994, di stasiun TV Indosiar yang ketika itu masih dimiliki oleh PT EMTEK milik Eddy Kusnadi Sariaatmadja.
Saat itu, ia memiliki posisi sebagai Supervisor On Air Promotion.

Perjalanan kariernya terus berlanjut hingga akhirnya namanya mulai dikenal publik saat menjadi petinggi di Trans TV.
Pada tahun 2013, Wishnutama mendirikan PT Net Mediatama televisi atau NET.TV.
Masa muda Wishnutama
Mengutip Wikipedia, ia bersekolah di SMP Tarakanita 5 di Jakarta, setelah lulus pindah ke Australia dan belajar di Kooralbyn International School, Brisbane, Queensland, Australia.
Setelahnya melanjutkan sekolah di International School Singapore.
Selesai dari ISS, ia bergabung ke Military College of Vermont di Norwich University di Amerika Serikat.
Ia juga mengambil studi di Liberal Arts at Mount Ida College and Communication at Emerson College, Boston, Amerika Serikat.
Dia juga kursus produksi televisi di Emerson College dan di GE Southeast Asia Executive Program at Crotonville di New York.
Karir
Wishnutama bekerja paruh waktu sebagai asisten produksi di New England Cable News. Setelah lulus dari Emerson College dia mendapat pekerjaan di WHDH7, saluran bagian dari NBC di Boston.
Tahun 1994 ia kembali ke Indonesia dan bekerja sebagai Supervisor Promo On Air di Indosiar (Emtek Group).
Satu tahun kemudian menjadi Asisten Produksi dan menjadi Produser Eksekutif Berita di Emtek Group.

Tahun 1999, dia menjadi manajer produksi. Selama di Indosiar dia berkontribusi pada beberapa program televisi seperti Pesta Gebyar BCA, Patroli, Satu Jam Bersama, dan Saksi.
Tahun 2001 dia pindah ke Trans TV menjadi Vice President bagian Produksi, dan setelah dua tahun menjadi Direktur Operasional.
Satu tahun kemudian dipromosikan menjadi Direktur Manajer.
Tahun 2006 di ditunjuk menjadi CEO di TV7 (yang kemudian berubah menjadi Trans7).
Dua tahun kemudian, ia menjadi Presdir (CEO) TransTv dan Trans TV sampai kemudian mengundurkan diri di 2012.
Selama kepemimpinannya di Trans Corp, dia memproduksi program seperti Extravaganza, Dunia Lain, Termehek-Mehek, Opera Van Java, On The Spot, dan Indonesia Mencari Bakat.
Setelah meninggalkan Trans Corp, Wishnutama dan Agus Lasmono mendirikan stasiun televisi baru di Indonesia. Pada 26 Mei 2013, saluran NET resmi mengudara.
Pada 2 November 2017, Wishnutama resmi menjadi komisioner untuk portal Kumparan bersama Budiono Darsono, Hugo Diba, Ine Yordenaya, heru Tjatur dan Yusuf Arifin.
Pengalaman
Production Assistant New England Cable News, Massachusetts, USA (1993)
Assistant Director On Air Promotion WHDH, Boston, Massachusetts, USA (1994)
On Air Promo Supervisor, Programming Dept. Indosiar TV (1994-1995)
Producer/Director, Production Dept, Indosiar TV (1995-1997)
Executive Producer, Indosiar TV (1997-1998)
Section Head Production Dept, Indosiar TV (1998-1999)
Production Manager, Indosiar TV (1999-2001)
Production and Facilities Division Head, PT Televisi Transformasi Indonesia (2001-2004)
Director of Operation (COO), PT Televisi Transformasi Indonesia (2004-2005)
Vice President Director, PT Televisi Transformasi Indonesia (2005-2008)
President Director (CEO), PT Duta Visual Nusantara (TRANS7) (2006-2008)
President Director (CEO), PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) (2008-2013)
Director PT Agranet (Detik.com) (2011-2012)
President Director (CEO) PT Net Mediatama Televisi (2013–2019)
Advisory Board Members Asian Television Awards (2016–present)
Creative Director, Opening and Closing Ceremonies Asian Games 2018 (2016–2018) [7]
Chairman ATVNI (National Television Association Indonesia) (2017–present)
Commissioner Kumparan.com (2017–present)
National Scout Advisory Board (2018-2023)
Selama masa kerja 20 tahun, dia telah memenangkan beberapa penghargaan termasuk dari Panasonic Awards. Tahun 2010 terpilih menjadi Best CEO di Indonesia oleh SWA Magazine.
Kehidupan Pribadi
Pada 20 September 2015 dia menikahi artis dan presenter Gista Putri. Di masa lowong dia membentuk band bernama Soulful Corp. Dia juga penghobi fotografi.
Calon menteri dari pengusahaSelain Wishnutama,, dua orang pengusaha dipanggil Jokowi ke istana hingga siang ini.
Mereka adalah Erick Thohir dan Nadiem Makarim.
Hari ini sejumlah orang yang disebut-sebut calon menteri Jokowi telah mendatangi Istana Kepresidenan RI di Jakarta.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memastikan akan mengumumkan susunan kabinetnya bersama Maruf Amin pada Senin (20/10/2019) pagi.
Hal itu disampaikan Jokowi kepada wartawan saat akan berangkat menuju gedung DPR/MPR untuk dilantik sebagai presiden periode 2019-2024.
"(Kabinet) sudah rampung, selesai. Nanti besok pagi saya kenalkan," kata Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka, Minggu (20/10/2019).
Nadiem Makarim secara lugas setelah bertemu Jokowi mengaku siap bergabung dengan kabinet pemerintahan Jokowi periode 2019-2024.
Berikut profil mereka Erick Thohir dan Nadiem Makarim :
Erick Thohir
Siapa tak kenal pengusaha Erick Thohir.
Erick Thohir adalah lulusan Universitas Nasional California Amerika Serikat.
Dia pemilik Mahaka Group yang merupakan perusahaan induk dari perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment.
Berbagai unit usaha Mahaka seperti di bidang penyiaran (broadcast) yakni Gen FM & Jak FM, stasiun televisi Jak tv, media luar ruang (out of home) Mahaka Advertising, penerbitan (publishing) yakni Harian Republika,Golf Digest, digital yakni Rajakarcis.com dan berbagai perusahaan lainnya yang bergerak di bisnis olahraga dan hiburan.

Selama Pilpres 2019 berlangsung, dia adalah ketua tim sukses Jokowi-Ma’ruf Amin.
Namanya disebut-sebut berpeluang besar menjadi menteri Kabinet Kerja Jilid II.
Hari ini dengan mengenakan kemeja putih, dia tampak hadir di istana presiden.
Nadiem Makarim
Nadiem Makarim mengenyam pendidikan dasar dan menengah pertama di Jakarta.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan SMA-nya di Singapura.
Lulus SMA, Nadiem pun memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat.
Ia mengenyam pendidikan di Brown University dari tahun 2002 hingga 2006.
3 tahun kemudian, ia pun melanjutkan pendidikan pasca-sarjana di Harvard Business School dan mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA).
Nadiem Makarim memang punya track record yang tak sembarangan.
Di usia 35 tahun, pria kelahiran Singapura 4 Juli 1984 ini telah berhasil mengembangkan startup baru yang kini meraih level Decacorn.
Pada tahun 2006, Nadiem Makarim memutuskan untuk bergabung di Mckinsey & Company yang berbasis di Jakarta.

Ia direkrut perusahaan itu menjadi konsultan manajemen.
Ia bekerja di perusahaan tersebut selama 3 tahun.
Nadiem juga bekerja di Zalora Indonesia sebagai Co-Founder serta Managing Editor.
Ia kemudian memutuskan keluar dari Zalora dan bekerja di Kartuku sebagai Chief Innovation Officer.
Di tahun 2011, Nadiem Makarim mulai merintis perusahaannya yang kemudian dikenal dengan Go-Jek.
Go-Jek merupakan aplikasi pesan ojek online yang telah berkembang besar di Indonesia.
Bos Go-Jek Nadiem Makarim memiliki profil pendidikan yang menghabiskan waktu menimba ilmu di luar negeri, di antaranya di Singapura dan Amerika Serikat.
Tak hanya itu, bos Go-Jek ini juga telah berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia sebesar Rp 9,9 triliun per tahun kepada perekonomian Indonesia.
Usai bertemu Jokowi hari ini, Nadiem merasa ini kehormatan bergabung ke kabinet.
"Dan saya menerima," kata Nadiem.
Nadiem mengaku sudah diberitahu akan menjadi menteri apa.
Namun ia enggan membocorkan ke wartawan.
"Itu hak prerogatif presiden untuk umumkan," kata dia.
Nadiem pun mengaku ia sudah mundur dari Gojek, bisnis start up yang ia dirikan.
"Pasti di Go-jek sudah mundur. Tidak ada posisi dan kewenangan apapun di Gojek," ujarnya.