Prabowo Dikritik Setelah Diminta Jadi Menteri, Disebut Tak Banyak Membantu hingga Wibawa Jatuh
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mendapat banyak kritikan setelah diminta masuk dalam Kabinet Kerja Jilid II menjadi Menteri Pertahanan.
TRIBUNBATAM.id - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mendapat banyak kritikan setelah diminta masuk dalam Kabinet Kerja Jilid II menjadi Menteri Pertahanan.
Seperti diketahui, Prabowo datang ke Istana Presiden, Jakarta pada Senin (21/10/2019), bersama dengan Edhy Prabowo untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Setelah bertemu Jokowi, Prabowo mengaku ia diminta membantu Presiden dalam bidang pertahanan.
• Restoran di Belgia Ini Menyajikan Air Minum Daur Ulang dari Toilet
• Ramalan Zodiak Besok Rabu 23 Oktober 2019, Taurus Ada Peluang Kerja Baru, Libra Dinner Romantis

"Dan saya sudah sampaikan keputusan kami dari Partai Gerindra, apabila diminta kami siap membantu," kata Prabowo, Senin.
"Hari ini resmi diminta dan kami siap membantu. Saya, beliau izinkan menyampaikan, bahwa saya diminta membantu beliau di bidang pertahanan," lanjut dia.
Dirangkum Tribunnews, berikut deretan kritikan yang diterima Prabowo Subianto usai diminta menjadi menteri:
1. Faisal Basri

Ekonom senior, Faisal Basri, berpendapat masuknya Prabowo Subianto dalam jajaran kabinet membuat kecewa para pendukungnya.
Dilansir Tribunnews Bogor yang mengutip tayangan Layar Demokrasi di CNN, Faisal juga menilai Prabowo tidak akan banyak membantu pemerintahan.
Justru, menurut Faisal, Ketua Umum Partai Gerindra ini akan mengangganggu kepemimpinan Jokowi.
2. Syamsuddin Haris

Peneliti senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris, mengarakan Prabowo Subianto seharusnya menolak tawaran Jokowi masuk dalam kabinet.
"Nasionalitas demokrasi, pemilu untuk mewujudkan gagasan demokrasi itu sendiri. Makanya ada kompetisi di dalam pemilu Presiden."
"Yang menang, ya, berkuasa, yang kalah, ya, legowo. Bukan kemudian diajak masuk semua."
"Itu baru demokrasi sehat," tutur Syamsuddin dalam diskusi bertajuk Mencermati Kabinet Jokowi Jilid II, Selasa (22/10/2019), sebagaimana dilansir Tribunnews.