Diminta Batu Dibidang Pertahanan, Prabowo Dikabarkan Dapat Kenaiakan Pangkat Jenderal Bintang 4
Tak hanya jabatan menteri pertahanan, Prabowo Subianto dikabarkan berpeluang mendapat kenaikan pangkat di kemiliteran.
Selain itu, Prabowo Subianto juga tidak lepas dari catatan terkait dugaan pelanggaran HAM.
"Soal pelanggaran HAM adalah isu lama yang didaur ulang setiap Pilpres. Dewan Kehormatan sudah menyatakan pak Prabowo tidak bersalah," kata Kawendra Lukistian.
Prabowo Diyakini akan Jadi Menhan, Begini Reaksi Novel Bamukmin
Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Habib Novel Bamukmin, angkat bicara mengenai pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang siap menjadi menteri pertahanan (Menhan) pada kabinet periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Novel menyayangkan langkah Prabowo membawa partainya merapat menjadi koalisi pendukung pemerintah.
Menurut Novel, sebaiknya Prabowo menjadi oposisi agar mendapatkan kehormatan dari pendukungnya saat Pilpres 2019.

Menurutnya, wibawa Prabowo bakal jatuh jika mendapatkan jabatan menteri dari Jokowi
"Apalagi posisi kalau benar Prabowo jadi menteri benar-benar sangat menjatuhkan wibawa," ujar Novel saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (22/10/2019).
"Sejatinya prabowo wajib menjadi oposisi saja dengan begitu posisi Prabowo sangat terhormat dan disegani baik kawan maupun lawan," tambah Novel.
Novel juga menyinggung bahwa Prabowo dapat menyakiti pemilihnya di Aceh dan Sumatera Barat.
Di kedua provinsi tersebut, Prabowo menang telak.
"Bahkan jelas di Sumatera Barat dan Aceh dalam sejarahnya bisa meraih hampir 90 persen ini adalah pukulan telak bagi pemilih Prabowo," tutur Novel.
Dirinya menilai tindakan Prabowo ini karena dirinya telah meninggalkan ulama yang selama ini mendukungnya.
Dia menyebut Prabowo telah meninggalkan ulama sejak putusan Mahkamah Konstitusi.
Menurut Novel, langkah Prabowo dapat membuat dirinya ditinggalkan oleh pendukungnya.
"Semua itu terjadi karena tindakan Prabowo sudah berani meninggalkan ulama dari saat MK mengetuk palu atas hasil arogan. Sampai hari ini Prabowo tidak menjalin silaturahmi lagi dengan ulama maka jelas fatal akibatnya dengan ditinggalkan oleh pemilihnya karena penghianatan yang dilakukan oleh Prabowo dan Gerindra-nya," pungkas Novel.