KRI Banda Aceh 593, Pengawal Samudra Indonesia Berlabuh di Bintan, Miliki Helipad Hingga RS Darurat

Mengintip KRI Pengawal Samudra Indonesia yang Berlabuh di Bintan, Miliki Helipad Hingga RS Darurat

Penulis: Alfandi Simamora |
Tribun/Dok
KRI BANDA ACEH-593 DENGAN TIM EKSPEDISI BHAKESRA BERIKAN BANTUAN SOSIAL DI TOGEAN - (Pen Sail Tomini 2015). KRI Banda Aceh-593 yang membawa tim Ekspedisi Satgas Bhakti Kesra (Bhakesra) V singgah di Tojo Una Una, Togean, Sulawesi Selatan, untuk menyerahkan bantuan sosial, Selasa (15/09/2015). 

TRIBUNBINTAN.com, BINTAN- Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh 593 berlabuh di Bintan sejak kamis (24/10/2019).

Kapal KRI Banda Aceh 593 merupakan jenis  kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD).

KRI Banda Aceh diproduksi dalam negeri oleh PT Penataran Angkatan Laut (PAL) Indonesia.

Dilansir dari Wikipedia, PT PAL Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri galangan kapal.

Kantor pusat dan industri galangan kapal ini terdapat di Surabaya, Jawa Timur.

KRI Banda Aceh 593 yang diproduksi PT PAL tersebut disebutkan mampu memuat hingga sebanyak 344 personel, tiga unit Helikopter jenis Mi-2/Bel 412 di deck dan dua di hangar, dua unit LCVP, tiga unit Howitzer dan 21 unit Tank.

Komandan KRI Banda Aceh 593, Ali Setiandy, pada Minggu (27/10/2019) mengatakan, tugas KRI Banda Aceh 593 multi guna dan penting.

"Tugas Kapal ini merupakan kapal angkut, kapal Ampibi, Tank dan Helipkter untuk doking dalam melaksanakan serbuan dari laut ke darat,"kata Ali Setiandy

Selain mengangkut Ampibi, Helikopter dan Tank, KRI Banda Aceh juga sering digunakan untuk mengangkut pasukan marinir saat menjalan misi khusus.

Pasukan maririnir yang diangkut bisa dalam rangka perang ataumis  pengamanan Wilayah perairan NKRI.

"Jadi kapal ini sudah sangat sering digunakan marinir dalam bertugas mengamankan perairan Republik Indonesia,"tuturnya.

Ali juga menyebutkan, bahwa kapal KRI Banda Aceh yang berada dibawah kepemimpinannya saat ini, juga bisa mampu mengangkut hingga lima helikopter dalam operasi pengamanan.

Dimana helikopter yang di bawa kapal KRI Banda Aceh ini, sendiri digunakan untuk membantu operasi tempur berikutnya dari udara dalam pemantauan lawan.

Tidak hanya itu, kapal ini juga sering digunakan untuk operasi kemanusiaan dengan tim Sar dalam proses evakuasi dan melawan musuh di perairan.

"Kalau untuk kapasitas kendaraan taktisnya itu mampu mengangkut 22 unit, dan untuk tank hanya 21 unit,"terang Ali, Komandan KRI Banda Aceh 593 yang kedelapan ini.

Ali juga menyebutkan, untuk jumlah kamar yang ada di KRI Banda Aceh berjumlah 250 unit.

"Tetapi untuk yang pake tenda kapasitas daya tampungnya bisa sampai 1.000 orang,"ucapnya.

26102019_KRI Banda Aceh
Komandan KRI Banda Aceh 593, Ali Setiandy saat menunjukkan bagian-bagian ruangan dan kegunaan kapal KRI Banda Aceh 593.

Ali juga menambahkan, dengan luas 125 meter persegi, kapal ini dirancang secara khusus untuk mampu dipasang senjata kaliber 100 mm.

"Tidak hanya itu, kapal KRI Banda Aceh 593 ini juga dilengkapi dengan ruang CIC (Combat Information Center) untuk sistem kendali senjata (Fire Control System) yang memungkinkan kapal mampu melaksanakan self defence dengan komunikasi kapal ke kapal untuk melindungi pendaratan pasukan dan kendaraan taktis serta tempur untuk pengendalian pendaratan helikopter,"tutupnya.(als)

Jelajah Kapal Kepahlawanan

Dilansir dari Media Center Bintan, Kementerian Sosial RI menggelar Bakti Sosial "Jelajah Kapal Kepahlawanan" di Pantai Sakera Tanjung Uban, Kamis (24/10)/2019).

Pada kegiatan ini seluruh peserta Jelajah Kapal Kepahlawanan hadir bak militeri pasus dengan membawa bingkai foto Pahlawan-pahlawan yang berasal dari Kepulauan Riau.

Raja Ali Haji, Sultan Mahmud Riayat Syah, Raja Ja'afar dan beberapa Pahlawan Nasional lainnya kembali diperkenalkan dalam moment ini.

Sebelumnya sebanyak 1.000 orang peserta yang terdiri dari Pelajar, Mahasiswa, Pramuka, Santri, Organisasi Sosial, Karang Taruna, Tagana dan sebagainya telah dilepas di Dermaga Mentigi Tanjung Uban, Rabu (23/10).

Seluruh peserta akan mendapatkan pembinaan selama tiga hari di atas KRI Banda Aceh 593.

Setelah meresmikan drainase di Kawasan Mentigi, Kementerian Sosial bersama seluruh peserta selanjutnya hadir di Pantai Sakera Bintan dalam agenda Bakti Sosial bagi seluruh masyarakat sekitar.

Tak kurang dari 1.000 paket sembako, 430 paket perlengkapan sekolah, pengobatan gratis bagi 1.000 orang dan pembangunan pos keamanandermaga nelayan menjadi catatan baru dalam Bakti Sosial ini.

Wakil Bupati Bintan Dalmasri Syam yang turut hadir mengungkapkan dua poin penting dalam kegiatan ini.

Baginya, dari sini seluruh peserta bisa belajar kembali mengenal dan mengenang jasa-jasa Pahlawan Kebanggaan masyarakat Melayu. Dalmasri menyebutkan bahwa para peserta ini bagian dari pengabdian untuk negeri.

"Anak-anak semua bisa semakin kenal dan mengenang kembali Pahlawan Kebanggaan kita yang berasal dari Kepri.

Jangan sampai kita sebagai anak negeri, tidak tahu sejarah negeri sendiri. Selanjutnya Bakti Sosial hari ini, jadikan ini sebagai pelatih diri untuk menanamkan semangat berbagi dan lebih peduli.

Itu nilai kita sebagai Melayu" paparnya saat memberikan sambutan.

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial RI Arif Nahari menegaskan bahwa Kementerian Sosial bermaksud untuk mempertebal rasa nasionalisme putra daerah khusus bagi kekayaan daerahnya sendiri.

"Kegiatan ini strategis untuk meningkatkan nilai-nilai kepahlawanan.

Selain itu, diharapkan seluruh peserta bisa lebih melatih kebersamaan, persatuan, kedisiplinan dan sosialitas di tengah perbedaan dan keberagaman"

Follow Instagram Tribun Batam

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved