Warga Ngenang Curhat, Pak Polisi Pompong Kami Kena Tabrak Kapal Ferry
Warga Kelurahan Ngenang, Kecamatan Nongsa curhat dengan Kapolsek Nongsa, AKP Moch Dwi Rahmadanto. Pompong warga beberapa kali ditabrak ferry.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Nongsa mendatangi Kelurahan Ngenang, Kecamatan Nongsa untuk basembang dan bincang santai soal Kamtibmas di wilayah Ngenang, Sabtu (2/11/2019) pagi.
Di Kelurahan Ngenang terdapat 15 pulau, tapi hanya empat pulau yang berpenghuni. Ada 3 RW dan 9 RT yang tinggal di empat pulau tersebut.
Dalam kesempatan bincang santai bersama Lurah Ngenang Raja Azam dan tokoh masyarakat tersebut, Kapolsek meminta tokoh masyarakat menyampaikan keluhan terkait Kamtibmas yang ada di kelurahan tersebut.
Salah seorang masyarakat mengeluhkan terkait lalu lintas kapal ferry yang melintasi di depan pulau, dan mengakibatkan abrasi dan yang paling parah sudah memakan 13 korban meninggal dunia. Karena kapal yang melintas tidak mengurangi kecepatannya.
"Kalau masalah kita pak Kapolsek itu, masalah lalulintas laut yaitu ferry dari Pelabuhan Telaga Punggur yang lewat depan Pulau Kubung, sebenarnya kita sudah capek membicarakan hal ini," ujar Baki, salah satu tokoh masyarakat di pulau tersebut.
• Datang ke Ngenang, Polisi Ini Justru Diminta Jadi Pemimpin Upacara
"Ketika kita diskusikan dengan pihak perusahaan selalu banyak alasan. Kenapa lewat di depan pulau kita tidak pelan-pelan. Selalu beralasan itu kapten baru jadi kurang paham. Pernah beberapa kali menabrak pompong warga hingga memakan korban," ujarnya.
Lebih lanjut Baki mengatakan, pihaknya sudah berulang kali mendatangi pelabuhan Punggur tapi tidak ada solusi konkret yang diberikan oleh pengelola kapal ferry. Bahkan beberapa kali sempat hampir terjadi perkelahian warga dengan pihak perusahaan.
"Beberapa kali kita sudah melakukan diskusi dengan pihak perusahaan akibat ferry tidak pelan melintas di situ, sehingga mengakibatkan abrasi di bibir pantai. Kita juga sudah pernah peringatkan masalah membuang sampah sembarang tapi tidak didengarkan juga," ujar Baki.
Dalam kesempatan itu, Kapolsek Nongsa AKP Moch Dwi Rahmadanto juga sempat selama ini memiliki pertanyaan dalam hatinya. Kenapa ketika melewati pulau yang disebutkan selalu kapal berlarian pelan.
"Saya juga sempat bertanya tanya ketika melewati pulau tersebut selalu pelan, akhirnya mereka memberitahu bahwa beberapa waktu lalu ada masyarakat yang mendatangi pelabuhan Punggur agar pelan melintasi lintasan yang sering di lewati ferry," ujar Rahmadanto di tengah bincang bersama tokoh masyarakat Kelurahan Ngenang.
Lebih lanjut ia berjanji akan berusaha mendudukkan antara masyarakat dengan pihak perusahaan dengan bekerja sama dengan instansi terkait seperti Dirpolairud Polda Kepri.
"Saya akan coba berkordinasi dengan pihak terkait seperti Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KPPP) laut Polairud Polda Kepri untuk sama sama mendiskusikan hal yang di sampaikan bapak bapak tadi," ujar Rahmadanto, mantan Kasat Narkoba Polresta Tanjungpinang itu.
Dimana sebelumnya tokoh masyarakat itu menyampaikan bahwa ada permintaan yang paling ekstrem disampaikan warga, yaitu jika ada salah seorang warga yang tertabrak oleh ferry maka diminta dihancurkan saja ferry tersebut sehingga dirasa impas oleh masyarakat.
Setelah Kapolsek Nongsa AKP Rahmadanto berusaha memberikan penjelasan dan masukan kepada masyarakat, akhirnya masyarakat bisa menerima usulan yang disampaikan Kapolsek baru di Nongsa itu. (tribunbatam.id/ALAMUDIN)