Sopir Mobil 'Terbang' Tabrak Pelari di Batam Terlihat Lesu, Ucapkan Maaf ke Keluarga Korban
Farisa Valentina (24), sopir mobil tabrak pelari di Batam, dihadirkan dalam ekspose kasus mobil terbang yang sempat heboh dan viral di Kota Batam.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Eko Setiawan
Ditetapkan Tersangka, Farisa Valentina : Saya Menyesal dan Minta Maaf
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Farisa Valentina (24), sopir mobil tabrak pelari di Batam, dihadirkan dalam ekspose kasus mobil terbang yang sempat heboh dan viral di Kota Batam.
Farisa terlihat hanya tertunduk lesu ketika anggota unit lakalantas Polresta Barelang menggiringnya dalam ekspose tersebut.
Farisa Valentina menutup mukanya dengan menggunakan penutup mulut dan menyongkok kepala dengan menggunakan jaket.
Saat dipersilahkan kepolisian berkomentar, Farisa yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka langsung meminta maaf kepada keluarga korban melalaui awak media.

Ia berharap, permohonan maaf yang ia sampaikan didepan awak media tersebut bisa nantinya sampai ketelinga keluarga korban.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban. Saya sangat menyesal," ujarnya Farisa dengan nada tersedu.
"Saya pasti dan akan bertanggungjawab dan secara langsung akan meminta maaf lagi kepada korban setelah kembali dari Johor," ucapnya.
Sebagai niat baik saya, lanjut dia saya akan menanggung biaya perobatan korban.
Kini Farisa harus menjalani masa penahanan di Polresta Barelang.
Sementara itu, Wakapolresta Barelang AKBP Mudji Supriadi mengatakan kalau keadaan tersangka saat ini baik-baik saja.
Namun hanya sedikit stres pasca penetapan tersangka dan penahan yang dilakukan petugas kepolisian kepadanya.
Ditanyakan apakah nanti tersangka akan di tahan? Menurut Mudji pasti ditahan, sebab ancaman pidana yang menjerat tersangka diatas 5 tahun penjara.
Singgah ke Club Malam
Kejadian mobil Nissan Juke berwarna hitam 'melayang' di kawasan Harbour Bay, Kota Batam, terus saja menjadi perhatian masyarakat.
Pasalnya, kejadian ini turut melibatkan seorang selebgram asal Kota Batam. Selain itu, kejadian ini pun baru terungkap setelah video rekaman CCTV di kawasan Harbour Bay 'bocor' di salah satu akun media sosial warga net.
Berbagai versi terkait awal mula kejadian pun mulai terbuka satu demi satu. Walau pengemudi bernama Farisa Valentina telah ditetapkan sebagai tersangka, namun pengakuannya terhadap alur peristiwa sebelum kejadian masih mengundang berbagai tanda tanya.
Farisa sendiri mengaku kepada pihak kepolisian jika dia bersama temannya yang merupakan seorang selebgram berinisial LV datang ke Harbour Bay setelah mereka selesai menggelar arisan di kawasan elit Perumahan Sukajadi Kota Batam.
Saat itu menurutnya, mobil diparkirkan di salah satu cafe tak jauh dari lokasi kejadian.

Farisa mengaku, dirinya saat mengendarai mobil nahas itu sempat kaget saat melihat seorang wanita sedang melakukan lari pagi di lokasi kejadian. Akibatnya, dia panik dan salah memijak (seharusnya rem, namun pedal gas) saat akan menikung.
Terlihat dari hasil rekaman CCTV, Farisa menikung dengan kecepatan sangat tinggi sebelum akhirnya menghantam wanita paruh baya.
• KECELAKAAN DI BATAM - Pengemudi Cantik Nissan Juke Melayang Diancam Penjara 5 Tahun
• Bayi Masih Merah Dimasukkan ke Mesin Cuci, Dibungkus Plastik Hitam
Untuk keterangan Farisa mengenai dirinya tiba ke kawasan untuk mengambil mobil nahas itu dipatahkan langsung oleh pernyataan Chief Security Harbour Bay, Asep. Saat ditemui, Asep mengatakan jika pengemudi (Farisa) bersama rekannya (LV) sempat dua kali keluar masuk kawasan.
"Pertama itu jam 12 malam atau Sabtu dinihari. Setelah itu jam 5 subuh, dan jam 5 lewat baru kejadian terjadi. Kalau kita saja dalam kondisi normal, tak mungkin kaget dengan tikungan di lokasi itu. Jalan pun hanya satu arah pun," ungkapnya kemarin, Senin (4/11/2019) malam.
Sedangkan versi lain, Farisa disebut sempat singgah ke salah satu klub malam di Kota Batam sebelum akhirnya kejadian nahas itu terjadi.
Hal ini dituturkan oleh salah satu sumber Tribun Batam.
• Ayah Tiri di Karimun Dipolisikan, Pukuli Anak Hingga Berdarah dan Bukan Kejadian Pertama
"Memang awalnya di Nomad ada ingin nonton DJ gitu. Lalu kalau tidak salah pindah ke klub tak jauh dari BCS. Kenapa bisa kecelakaan itu terjadi tidak tahu pasti, mungkin lagi halu (halusinasi) atau ngantuk berat dia," kata sumber kepada Tribun Batam.
Menurutnya, bisa jadi Farisa masih berada di bawah pengaruh alkohol.
"Klub malam gimanalah, mungkin bisa jadi. Kalau narkotika tidak tahu juga, polisi saja yang bisa jawab. Lagian katanya sudah diperiksa urinenya sama polisi," sambung sumber itu. Dia tak ingin berspekulasi terlalu banyak. Namun dia menyebut, sosok Farisa merupakan 'orang berduit' sehingga sangat mudah baginya untuk mengganti rugi biaya pengobatan.
Sumber ini pun menyebut, saat itu memang mobil Nissan Juke nahas itu diparkir di sekitar Nomad Bar dan Resto, sebelumnya akhirnya Farisa dan teman-teman keluar menuju ke 'tempat persinggahan' selanjutnya.
Saat balik dari 'tempat persinggahan' itu, peristiwa nahas pun tak dapat ditolak.
Untuk pengaruh obat-obatan terlarang sendiri, Kasatlantas Polresta Barelang, AKP Muchlis Nadjar langsung membantahnya.
"Negatif hasil tes urine dia (Farisa)," katanya saat ditemui, Selasa (5/11/2019).
Selain itu, mengenai kabar Farisa sempat singgah ke salah satu klab malam, Muchlis mengakui pihaknya hingga kini masih melakukan pendalaman dari seluruh keterangan yang telah Farisa berikan.
"Masih kami dalami, termasuk kedekatan dengan artis papan atas itu. Dan memang kabar kecelakaan ini telah sampai ke Kapolri, karena seluruh kejadian ada laporannya," tegasnya.
Bahkan Muchlis dengan tegas mengatakan pihaknya tidak akan tebang pilih dalam menegakkan aturan hukum.
Terlepas dari tersangka adalah anak 'orang berada' atau tidak, dia memastikan hukum tetaplah hukum.
"Kami akan tegakkan hukum, mau kaya mau miskin aturan hukum tetap aturan hukum," pungkasnya.
Berdasarkan penelusuran Tribun Batam di lokasi, tempat kejadian perkara merupakan jalan dengan kondisi 'satu arah'.
Jika mobil Nissan Juke diparkir di Nomad Bar dan Resto, maka Farisa akan keluar dari kawasan dengan melewati jalan 'satu arah' tadi.
Sebelum akhirnya 'melayang', pengendara akan dihadapkan dengan dua akses jalan menikung.
Satu jalan adalah jalan untuk keluar kawasan, dan satu jalan lagi merupakan jalan bagi kendaraan yang keluar dari arah Zest Hotel.
Banyak kemungkinan dapat terjadi. Jika dalam kondisi sepi, khususnya di pagi hari, jalan itu sangat tenang dan 'nyaman' apabila kendaraan berlari kencang.
Namun, jika asumsi Farisa mengemudi dengan keadaan 'tidak sadar' (mengantuk atau kaget), tentu jalan itu dapat menimbulkan kerancuan dalam menikung. (Tribunbatam.id/Berealumbantobing)