BATAM TERKINI

Uang Parkir Obyek Wisata Piayu Laut Rp 10 Ribu, Arlon Veristo: Itu Malak Bukan Parkir!

Anggota DPRD Kota Batam Arlon Veristo menyebut tarif parkir objek wisata kuliner Piayu Laut, Batam senilai Rp 10 ribu sebagai bentuk pemalakan.

Tribunbatam.id
Penarikan biaya parkir saat masuk ke Piayu Laut 

Uang Parkir di Objek Wisata Piayu Laut, Anggota DPRD : Itu Malak Bukan Uang Parkir

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Anggota DPRD Kota Batam Arlon Veristo mempertanyakan besaran tarif parkir di objek wisata kuliner Piayu Laut, Batam, Kepri yang mencapai Rp 10 ribu.

Menurutnya, penerapan tarif parkir Rp 10 ribu dan uang masuk gerbang Rp5.000 adalah tidak sah atau ilegal.

"Sekelas mal saja tidak sepuluh ribu rupiah. Paling bayar jam pertama kalau mobil dua ribu. Kalau Rp10 ribu itu bukan uang parkir tapi malak orang. Kalau sewajarnya tak masalah," katanya geram.

Karenanya, Arlon meminta dinas dan pemangku lain menertibkan hal tersebut.

Tujuannya, agar image Kota Batam sebagai salah satu kota tujuan wisata tidak rusak. Hanya oleh ulah oknum tertentu yang mengambil keuntungan berlebihan.

"Segera ditertibkan itu. Ini tak bisa dibiarkan," ungkapnya

Sebelumnya, sejumlah pengguna jasa pariwisata mengeluhkan mahalnya biaya parkir di lokasi wisata alam Piayu Laut, Batam, Kepri.

Lina (34) bercerita, Sabtu lalu mengunjungi lokasi yang terkenal masakan laut atau Sea Food itu.

Polresta Barelang Amankan 4 Pelaku Pungli di Piayu Laut Batam

Katanya, begitu tiba di pintu gerbang pertama mobil mereka di-stop sambil mengetuk pintu mobil sebelah kiri.

"Awalnya mereka bilang, uang masuk Rp5000. Kami tanya apa gunanya mereka bilang uang keamanan. Kami tanya lagi, mana karcisnya? Akhirnya dikasih karcis. Tapi tak ada logo Pemko di dalam," kata Lina.

Setelah mereka sampai ke parkir restoran di sana, mereka parkir. Sekitar satu jam manikmati hidangan masakan laut ala Kepri itu. Mereka pun beranjak pulang.

"Eh, tiba-tiba kami disamperin anak kecil dan laki-laki tua meminta uang parkir. Saya tanya berapa ? Katanya Rp10 ribu. Saya bilang what's? Sepuluh ribu rupiah? Ini parkir termahal di Indonesia donk. Di Bali saja dan mal lainnya tak segitu," kata Lina, pelancong asal Medan yang baru saja tiba di Batam.

Lina pun mengaku kapok datang ke lokasi wisata yang jaraknya sekitar 15 kilometer dari pusat pemerintahan Batam tersebut.

Lina tidak berharap banyak soal itu. Ia sudah iklhas dipalak uang masuk dan parkir liar itu.

"Kami kan hanya pendatang , tidak minta apa-apa. Tapi awak sumpah tak ke sini lagi. Mahalnya luar biasa," katanya.

Hal senada juga diungkapkan Yunita teman Lina terheran-heran saat diwawancarai Tribun Batam.

Ia mengatakan, uang masuk dan bea parkir itu terlalu membebani pengunjung.

"Kalau resmi tak apa-apa. Kalau tak dikasih matanya melotot dan memerahi kami pasti. Namanya orang baru," ujarnya.

Ketika Tribun Batam mengkonfirmasi kepada salah satu pengelola Sea Food di sana mengatakan, parkir di area mereka gratis.

Hanya saja, ada oknum pemilik tanah sebelah kiri restoran mereka mematok harga parkir Rp 10 ribu.

"Kami gratis di depan ini. Karena sempit, ke arah sana. Memang bayar Rp10 ribu. Ia sih kebangetan juga itu," kata pengelola yang biasa disapa Bu De.

Namun kondisi itu tak bisa diatasi pengelola. Karena bisa menimbulkan persoalan sosial baru kelak.

Karena di lain sisi, pemilik tanah menyediakan parkir itu bisnis sama seperti restoran lainnya. Yang berjejer di sana.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam Rustam Effendi belum berhasil. Tribun Batam masih mengupayakan konfirmasi. (TribunBatam.id/leo halawa)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved